TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – – Investasi Pelunasan kredit perbankan UN-SWISSINDO adalah investasi “bodong”, Hal tersebut disampaikan oleh Gusti Eka Putra ,selaku Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri.  Selasa (08/11/2016).

Menurut Gusti, investasi yang menawarkan pelunasan kredit perbankan tersebut merupakan tindakan penipuan, untuk itu, Gusti menghimbau kepada masyarakat Kepri untuk berhati-hati terhadap keberadaan investaasi yang menawarkan pelunasan kredit tersebut.

“Lembaga ini, sangat berani. Karna telah menyebarkan isu, memberikan jaminan berupa dokument palsu untuk mengelabui korban,”Ungkap Gusti Raizal Eka Putra.

Tambah Gusti, lembaga ini sengaja mencari target, khusus kepada masyarakat yang kreditnya macet diperbankan.

“Mereka mengincar para Nasabah yang macet kreditnya sebagai calon korban. Siapa yang tidak mau, jika setiap orang dijaminkan hutangnya dilunasi. Hanya dengan syarat, mereka membayar biaya administrasi ketika masuk sebagai anggota Lembaga tersebut,”Ungkapnya.

Alasan yang disampaikan oleh lembaga tersebut adalah mengatakan bahwa utang rakyat indonesia telah dilunasi oleh Bank Indonesia (BI), padahal menurut Gusti, BI tidak pernah mengeluarkan kebijakan tersebut.

“Bank indonesia tidak pernah mengeluarkan kebijakan tersebut,”Tegas Gusti Eka Putra.

Gusti kembali menghimbau kepada seluruh Masyarakat, agar tidak mudah percaya terhadap keberadaan lembaga tersebut.

Untuk diketahui, UN-SWISSINDO menawarkan bahwa Pelepasan pembebasan hutang kepada perbankan, atau leassing.

Keberadaan UN-SWISSINDO yang menjadi sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini hadir di Tanjungpinang, tepatnya di Jalan Raja Ali. KM 4 Tanjungpinang.

Sementara, Deputi UN-SWISSINDO Kepri, Yelfian belum berhasil dimintai tanggapannya terkait keberadaan lembaganya tersebut.

 

Penulis :Eb

Print Friendly, PDF & Email

1 KOMENTAR

  1. di Tanjungpinang sudah merajalela… bahkah ada yang sudah membuat Basecamp, beberapa relawan ada yang dari masyarakat dan ada yang dari ASN/TNI/Polri. Mereka bergabung karena sudah putus asa dengan lilitan hutang. Semoga ada pencerahan, agar tidak anarkis di kemudian hari..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here