TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – -Bank Indonesia mencatat nilai uang palsu yang beredar di Provinsi Kepulauan Riau selama ini relatif kecil, namun tetap harus diwaspadai.

Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal, dihubungi dari Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, pada Kuartal IV 2017  uang palsu yang beredar lebih banyak dari kuartal sebelumnya, namun nilainya kecil.

“Dari temuan kami, uang palsu yang beredar di Kepri berkualitas buruk, sepertinya dibuat dari peralatan yang tidak canggih. Mudah membedakan uang palsu itu dengan uang yang asli,” katanya.

Terkait antisipasi, pengawasan hingga pengungkapan peredaran uang palsu ini, BI bekerja sama dengan pihak kepolisian. Berdasarkan hasil penyelidikan, tidak ditemukan sindikat peredaran uang palsu di Kepri.

“Uang palsu itu dibawa oleh orang dari daerah lainnya. Kalau masyarakat teliti saat bertransaksi, aksi mereka mudah terungkap, karena secara fisik uangnya sudah jauh berbeda dengan yang asli,” katanya.

Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, BI menggandeng berbagai pihak untuk menyosialisasikan uang. Pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri uang asli dan uang palsu dibutuhkan sehingga tidak dirugikan.

Ia juga berharap Pemprov Kepri san pemerintah kabupaten/kota turut membantu menyosialisasikannya.

Gusti memberi apresiasi kepada Pemerintah Kepri yang mulai menerapkan transaksi nontunai.

“Transaksi nontunai itu salah satu cara untuk mencegah uang palsu,” katanya.

Sumber: Kepriprov

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here