BINTAN,SIJORITODAY.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan mengambil sampel darah babi dari beberapa peternakan babi didaerah Bintan, Selasa (10/11).
Hal ini dilakukan sebagai upaya pengawasan kesehatan hewan terutama peternakan babi dari bahaya penyakit African Swine Fever (ASF) dan Hog Cholera. Sebab, dua penyakit ini dinilai berbahaya bagi peternakan babi.
Kepala DKPP Bintan Khaerul menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi untuk melaksanakan monitoring dan surveillans dengan pengambilan darah Babi.
Menurut Khairul, Kadis DKPP Bintan ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan pemda Bintan melalui kesehatan hewan, agar hewan tidak menularkan penyakitnya pada manusia.
Apalagi saat ini, penyakit baru yang menyerang manusia, lebih dari 75 persen bersifat zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan kemanusia.
“Untuk menuju Bintan sehat dan gemilang, sektor kesehatan hewan tidak boleh diabaikan,” katanya.
Sementara itu, Kasi Kesehatan Hewan DKPP Bintan drh Iwan Berri Prima mengatakan, sejauh ini kesehatan hewan di Bintan cukup terkendali. Hal ini selain karena koordinasi yang baik antara Balai Karantina Pertanian kelas 2 Tanjungpinang dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri.
Kegiatan monitoring dan surveillans dilakukan bersama BVet Bukittinggi ini semakin meningkatkan kerjasama lintas instansi dalam menjaga Bintan dari ancaman penyakit hewan dan Zoonosis.
“Namun target pengambilan sampel darah babi di utamakan di Kecamatan Bintan timur dan Kecamatan Gunung Kijang. 2 Kecamatan ini memiliki populasi ternak yang cukup tinggi,” paparnya.
Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Kepri itu menambahkan, selain darah babi pihaknya juga mengambil sampel otak anjing, guna surveillans penyakit rabies.
“Kita tahu, Bintan dan juga Provinsi Kepri hingga saat ini selain bebas rabies, juga bebas penyakit ASF dan Hog Cholera pada babi. Kita saat ini dalam rangka untuk melalukan pemantauan penyakit itu,” timpalnya.
Sampel-sampel ini dibawa dan diperiksa di BVet Bukittingi, Sumbar. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. (Btn)
Editor : Akok