TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh civitas akademika Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.
Kali ini prestasi diraih Henky Irawan, dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UMRAH yang berhasil mencatatkan namanya di kancah nasional.
Tak main-main, Henky meraih peringkat 1 Ilmuwan Pertanian dan Kehutanan/Perikanan Terbaik Dunia tahun 2022 di Indonesia.
Pemeringkatan itu dirilis AD Scientific Index (Alper-Doger Scientific Index).
Adapun yang menjadi basis penilaian pemeringkatan seperti yang dilansir dari laman AD Scientific Index yakni produktivitas dan efektivitas kerja si peneliti selama lima tahun terakhir.
Sejumlah indikator disajikan dalam pemeringkatan seperti h-index, i10 index, dan sitasi.
Berdasarkan tabel infografis yang dirilis AD Scientific Index, Henky memperoleh h-index: 55, i10 index: 74, dan sitasi: 4.681.
Henky yang yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LP3M)di UMRAH memang terkenal aktif dan banyak menerbitkan karya ilmiah.
Karya ilmiah yang ia tulis sebagian besar merupakan hasil kolaborasi dengan sesama dosen dan mahasiswa.
“Saya kalau buat karya itu tidak sendiri, Kadang-kadang sama teman-teman dosen, kadang sama mahasiswa,” katanya, Jumat (21/1/2022).
Saat mengajar, Henky kerap memacu mahasiswanya untuk menulis karya ilmiah yang akan di orbitkan di kancah nasional maupun internasional.
Hal yang sama juga ia lakukan kepada para dosen yang memiliki kewajiban menerbitkan karya ilmiah setiap tahunnya. Apalagi, dengan kemudahan teknologi, karya ilmiah semakin mudah untuk disebarluaskan.
Kendati demikian, ia berpesan agar dosen dan mahasiswa tidak menulis karya ilmiah hanya demi penghargaan dan memenuhi kewajiban, namun harus menjadi kebiasaan.
“Yang saya capai ini bisa dicapai teman-teman yang lain, kuncinya kita memberikan ruang dan waktu bagi diri kita untuk berkarya. Kita berkarya aja, ntar orang yang menghargai kita,” ujarnya.
Henky optimis, dengan sumber daya dosen yang terlatih dan mahasiswa yang sudah bisa menulis karya ilmiah, semakin banyak civitas akademika UMRAH yang mampu berkompetisi di kancah nasional maupun internasional.
“Mereka harus berkarya, dan karyanya itu bisa menarik dilihat orang,” tambahnya.
(Nuel)