
TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Ketua Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Tanjungpinang-Bintan, Thamrin melaporkan bahwa kebutuhan sapi kurban untuk hari raya Idul Adha baru terpenuhi 40 persen.
Ia menyebut, berdasarkan informasi sesama pedagang dan peternak, kebutuhan tahun ini mencapai 2.000 ekor sapi dan 3.500 ekor kambing di Pulau Bintan.
Thamrin sendiri hanya memiliki 70 ekor sapi. Ini hanya 56 persen dari penjualan tahunan yang mencapai 125 ekor.
“Stok sapi yang ada di masing-masing pedagang tidak lebih dari 40 persen dari kebutuhan setiap pemasaran mereka setiap tahun,” katanya, Jum’at (19/5/2023).
Thamrin tampak pesimis bahwa kebutuhan sapi kurban akan terpenuhi menjelang Idul Adha. Bukan tanpa alasan, pasokan sapi asal Natuna dan Anambas tidak cukup untuk memenuhi kekurangan yang ada.
Thamrin menuturkan, selain dalam Kepri, pemerintah hanya membuka pintu masuk sapi dari NTT yang berzona hijau PMK.
Berdasarkan pengalaman terakhir, di butuhkan waktu sekitar tiga bulan hanya untuk mengurus perizinan pengiriman 518 ekor sapi dari NTT.
“Sumber untuk menutupi kekurangan tersebut hanya di legalkan dari wilayah zona hijau seperti NTT, Natuna, Anambas. Untuk sapi dari wilayah Kepri tidak menutupi kekurangan yang ada,” tuturnya.
Thamrin menambahkan, saat ini di Pulau Bintan, harga sapi kurban di banderol dengan harga yang bervariasi antar pedagang.
“Untuk harga bervariasi, di mulai dari Rp21 juta sampai Rp50 juta yang ada di kandang saya,” tambahnya.
Penulis: Nuel