BATAM,SIJORITODAY.com (Advertorial) – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad melaporkan indeks kemiskinan Kepri sebesar 6,03 persen pada tahun 2022.
Besaran ini jauh lebih kecil dari indeks kemiskinan nasional yang mencapai 9,54 persen.
Selain itu, Ansar juga melaporkan bahwa ekonomi Kepri bertumbuh 5,09 persen pada tahun 2022, meningkat drastis dari tahun 2021 yang hanya 1,66 persen.
Berikutnya indeks kerukunan umat beragama menjadi yang terbaik kedua se-Sumatera dengan nilai 74,78.
“Ada indeks pendidikan di Kepri yang menempati posisi terbaik ke 4 secara nasional. Pun dengan kualitas kesehatan yang juga terus membaik,” katanya, Jum’at (19/5/2023).
Ansar menuturkan, kunjungan Wisman ke Kepri terus meningkat, sepanjang tahun 2022 sebanyak 785.155 Wisman atau naik dari tahun 2021 yang hanya 24.332 Wisman.
Bupati Bintan 2 periode itu berharap, pemerintah pusat menurunkan biaya Visa on Arrival (VoA) sebulan yang sebesar Rp500 ribu.
Menurutnya angka ini terlalu tinggi dan kunjungan Wisman rata-rata hanya 3 sampai 4 hari saja.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengapresiasi ekonomi Kepri yang tumbuh dengan baik.
Menurutnya, pertumbuhan ini tidak lepas dari peran besar sektor swasta yang ikut mendorong perekonomian terderek dengan baik.
“Saya akui, tidak semua daerah bisa tumbuh perekonomiannya secara bagus, karena peran pemerintah dan juga swasta,” ucapnya.
Tito juga menekankan tentang permasalahan inflasi yang terjadi di tanah air beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Mantan Kapolri itu pun mendorong setiap pemerintah daerah kreatif meningkatkan pendapatan asli daerah guna membangun kemandirian fiskal.
“Sehingga berbagai program pembangunan yang dilaksanakan daerah dapat berjalan secara maksimal, dan muaranya bisa meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan daerah itu sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Nuel