Amat, peternak sapi di Kampung Karang Anom Rt 13 Rw 5 Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, sedang memberikan makan sapi-sapi dikandangnya, Senin (22/5) siang. Foto oleh oxy

BINTAN,SIJORITODAY.com- – Langkanya stok sapi kurban saat ini dikandang peternak, membuat harganya meroket. Bahkan, seorang peternak bisa menjual satu ekor sapi kurban seharga Rp30 juta.

Hal ini diakui Amat, peternak di Kampung Karang Anom Rt 13 Rw 5 Kelurahan Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya. Sebanyak 17 ekor sapi miliknya sudah dipesan orang pasca lebaran Idul Fitri kemarin.

“Ada 17 ekor sudah pesanan orang semua. Sekarang stoknya sudah kosong, permintaan banyak sekali. Sudah banyak yang nelpon saya minta sapi, tapi kosong,” ungkapnya, Senin (22/5) siang.

Ia mengakui, jika sudah 2 tahun terakhir bibit sapi tidak masuk kekandangnya lagi. Sapi yang saat ini dijual dikatakannya, merupakan stok Idul Adha tahun 2022 lalu.

“Ya tahun kemarin yang belum siap jual, baru bisa jual tahun ini,” katanya.

Selain itu, Ia menyampaikan jika harga bibit sapi dari luar Bintan saat ini harganya sudah terlalu mahal. Seekor bibit ditebus peternak dengan harga Rp 18 s.d 19 juta/bibit.

“Dulu biasanya bibit harganya Rp12 s.d 13 juta/bibit, sekarang sudah Rp18 s.d 19 juta/bibit,” sebut Amat.

Selain mendatangkan bibit dari luar, Amat juga mengaku beternak sapi dengan metode inseminasi buatan (IB) melalui dokter hewan langganannya. Namun, hasilnya belum mampu mencukupi kebutuhan di Bintan saat ini.

“Indukan saya hanya 3 ekor, jadi setiap tahun cuman dapat 3 ekor anakan saja. Harus tetap datangkan dari luar juga bibitnya,” kata Amat.

Ia berharap, pemerintah memperhatikan hal tersebut agar pasokan bibit sapi dari luar dipermudah supaya peternak bisa mendapatkan bibit sapi untuk dibesarkan. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here