Agusnawarman, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Riau.

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepulauan Riau mendorong pelaku UMKM di Kepri memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya.

Kepala DiskopUKM Kepri, Agusnawarman mengatakan, digitalisasi UMKM adalah sebuah keniscayaan yang harus diikuti oleh pelaku UMKM.

Apalagi, terdapat 155 ribu pelaku UMKM aktif di Kepri yang jika semuanya menggunakan teknologi digital tentu akan meningkatkan perekonomian daerah.

Dengan teknologi digital, pelaku UMKM akan mampu memasarkan produknya dan menjangkau konsumen secara luas hingga ke luar negeri.

Untuk mendukung transformasi digital, DiskopUKM mulai membangun infrastruktur digital, merekrut relawan digital, onboarding marketplace, hingga bersinergi dengan e-commercee.

“Kita harapkan pelaku UMKM di Kepri dapat go digital dan go internasional,” kata Agusnawarman.

Agusnawarman menuturkan, penggunaan teknologi digital harus dibarengi dengan inovasi produk.

Para pelaku UMKM harus berinovasi dan kreatif dalam membuat produk agar produknya diterima konsumen.

Menurutnya, digitalisasi tidak akan berhasil jika produk yang ditawarkan tidak memiliki nilai jual yang tinggi.

“Transformasi digital harus disertai dengan inovasi dan kreativitas sehingga produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” ujarnya.

Selain produk yang inovatif, para pelaku UMKM juga dituntut untuk memiliki mentalitas dan pola pikir yang baik.

Agusnawarman menambahkan, pelaku UMKM harus memiliki mentalitas petarung yang siap mengambil keputusan berisiko namun dengan pertimbangan yang matang.

“Pelaku usaha harus memiliki mentalitas dan pola pikir yang baik,” tambahnya.

Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau.

Sebelumnya, Anggota DPRD Kepri Fraksi PKS, Wahyu Wahyudin meminta DiskopUKM memperbanyak pelatihan dan mendorong digitalisasi UMKM.

Ketua Komisi II DPRD Kepri itu menerangkan, digitalisasi akan memudahkan pelaku UMKM untuk mempromosikan produk secara masif hingga ke kancah internasional.

Selain digitalisasi dan pelatihan, para pelaku UMKM juga mesti mendapatkan bantuan modal dari pemerintah.

Ia mengapresiasi Pemprov Kepri yang telah kembali melaksanakan program bantuan modal bunga nol persen untuk pelaku UMKM.

“Pelaku UMKM pemula harus mendapatkan pelatihan, melalui pelatihan mereka dapat rekomendasi kredit bunga nol persen, namun mereka diwajibkan menggunakan platform belanja digital agar produk mereka dapat di ekspor ke luar negeri, khususnya Asean,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here