Salah seorang warga saat menyampaikan keluhan dalam agenda temu wicara dengan Bupati Bintan Roby Kurniawan di halaman Kantor Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong, Kamis (5/10) siang. Foto oleh Sijoritoday.com/oxy

BINTAN,SIJORITODAY.com – – Bupati Bintan Roby Kurniawan menggelar temu wicara dengan warga Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong di halaman Kantor Desa Ekang Anculai, Kamis (5/10) siang.

Dalam pertemuan itu, banyak warga berebut untuk menyampaikan keluhan dengan orang nomor satu di Kabupaten Bintan itu. Mulai dari persoalan hewan ternak, jaringan internet, status lahan hijau, pelayanan kesehatan di puskesmas pembantu (Pustu) hingga persoalan gaji honorer.

Salah seorang nenek, Siti Nurifah pun berkesempatan menyampaikan persoalan anaknya yang menjadi guru honorer disalah satu MTs. Nenek itu menyampaikan, jika selama 5 bulan, anaknya tersebut tak kunjung menerima insentif. Kendala ini pun disampaikan kepada sang kepala daerah.

“Sementara, anak-anak harus pintar. Gimana mau mengajar, kalau gajinya sudah 5 bulan belum dibayar,” ungkap Nenek tersebut disambut riuh tepuk tangan warga yang hadir.

Keluhan itu pun langsung direspon Sekretaris Dinas Pendidikan Bintan. Firman mengatakan, pembayaran gaji guru honorer MTs memang merupakan kewenangan dari Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan. “Nanti kita sampaikan langsung dengan Kemenag, apa persoalannya,” kata Firman.

Bupati Bintan Roby Kurniawan menerangkan, dengan temu wicara ini dirinya bisa mendengarkan langsung keluhan masyarakat yang disampaikan secara terus terang. Dengan begitu, dirinya bisa segera mengambil sikap kebijakan yang mengarah langsung untuk masyarakat.

Menyikapi persoalan status lahan hijau, Roby berkata jika pemerintah daerah sudah bersurat dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Bahkan, sejak beberapa bulan lalu Pemkab sudah mengusulkan prona (Proyek Operasi Nasional Agraria) jilid 2 untuk menjawab keluhan warga yang status lahannya masih hijau.

“Kita sudah mengusulkan untuk lahan yang statusnya hijau tetapi sudah menjadi pemukiman, untuk diputihkan. Semoga ini bisa segera terealisasi,” katanya.

Selain masalah status lahan, Roby juga turut menyikapi keluhan warga terkait mahalnya harga sembako belakangan ini. Kata Roby, fenomena kenaikan harga terutama beras terjadi secara nasional bukan hanya di Kabupaten Bintan. “Makanya kita mulai melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga sembako di pasaran,” terangnya.

Roby ingin, agenda temu wicara bersama warga bisa terus dilaksanakan agar kebijakan yang diambilnya berdasar pada keluhan dan kebutuhan warga. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here