Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. F:Sijoritoday.com/ Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tanjungpinang mencatat 107 kasus kebakaran terjadi hingga September 2023.

Kepala DPKP Tanjungpinang, Agustiawarman menyebut, dari 107 kasus itu 77 kasus diantaranya merupakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Jumlah kasus kebakaran selama 2023 sekitar 107 kejadian, didominasi kebakaran lahan, sisanya kebakaran rumah, rumah makan, hingga kendaraan,” katanya, Kamis (19/10/2023).

Ia menerangkan, Karhutla itu tersebar di tiga wilayah yaitu Kampung Bugis, Senggarang, dan Pulau Dompak.

Sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan terbuka seperti area pusat Pemprov Kepri di Pulau Dompak.

“Ada juga lahan milik warga yang terbakar,” terangnya.

Penyebab kebakaran lahan berbeda-beda, ada yang sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan maksud membuka lahan atau kebun saat cuaca panas.

Selain itu ada pula unsur ketidaksengajaan, misalnya akibat pembuangan puntung rokok sembarangan atau membakar sampah tapi tidak terkendali, sehingga memicu kebakaran yang lebih besar.

Agustiawarman pun mengimbau warga meningkatkan kesadaran dengan tidak membuka lahan atau kebun dengan cara dibakar.

Warga yang biasa membereskan sampah di pekarangan dengan cara dibakar supaya lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan kebakaran.

“Kewaspadaan seperti ini harus ditingkatkan warga supaya tidak melakukan pembakaran sembarangan, karena dapat merembet ke benda-benda di sekitarnya,” imbaunya.

Ia menambahkan untuk kondisi kebakaran hutan di Tanjungpinang sepanjang tahun 2023 relatif rendah, sebab daerah ini memang minim kawasan hutan.

“Dua hutan lindung kita masih aman dari kebakaran hutan dan lahan,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here