TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tengah menyusun roadmap atau peta jalan untuk mewujudkan kemandirian pangan di masa yang akan datang.
Dalam roadmap ini, Pemprov Kepri menyusun tiga rencana strategis, mulai dari jangka pendek, menengah, dan panjang.
Sekretaris Daerah Kepri, Adi Prihantara mengatakan, harga pangan di Kepri rentan mengalami kenaikan, khususnya komoditi cabai.
Bukan tanpa sebab, dengan luas daratan yang terbatas, sebagian besar kebutuhan pangan di Kepri masih dipasok dari daerah luar.
“Kemarin DP2KH membuat roadmap untuk menyelesaikan permasalahan pangan di provinsi kita,” katanya, Kamis (9/11/2023).
Adi menuturkan, program operasi pasar masih menjadi jurus jitu untuk menekan harga komoditas dalam jangka pendek.
“Dalam jangka pendek akan kita lakukan operasi pasar, sedang dipersiapkan melalui APBD-P,” tuturnya.
Untuk jangka menengah, Pemprov Kepri akan bekerja sama dengan daerah lain untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan pangan.
Sementara dalam jangka panjang, Pemprov Kepri akan menyiapkan suatu daerah untuk dijadikan sebagai kawasan pangan.
“Jangka panjang menyiapkan lahan yang memungkinkan untuk itu. Jangka menengah bekerja sama dengan daerah penghasil,” bebernya.
Pada akhir Oktober lalu, harga cabai setan di Kota Batam menembus Rp90 ribu per kilo, naik dari Rp55 ribu per kilo.
Salah satu pedagang di Pasar Botania, Rudi mengatakan, kenaikan terjadi secara tiba-tiba sejak Kamis pekan lalu.
“Rabu cabai masih murah, Kamisnya sudah naik. Semua cabai pada naik. Cabai setan paling mahal,” katanya, Selasa (31/10/2023).
Bukan hanya Kota Batam, kebaikan harga cabai setan juga terjadi di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang.
Salah satu pedagang, Lela membeberkan harga cabai setan meroket hingga Rp98 ribu per kilo dari Rp78 ribu per kilo.
Lela mengaku tidak mengetahui penyebab lonjakan kenaikan harga cabai setan itu.
“Sudah sekitar 10 hari, cabe nano sama cabe setan ini naik sekarang jadi Rp98 ribu,” imbuhnya, Rabu (1/11/2023).
Penulis: Nuel
