TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin mengapresiasi langkah Gubernur Ansar Ahmad yang mengejar investasi untuk menekan angka pengangguran terbuka.
Menurutnya, peningkatan investasi merupakan salah satu upaya untuk membuka lapangan kerja baru, sehingga menyerap pengangguran.
Kendati demikian, ada sejumlah kendala yang harus diselesaikan guna menarik minat investor untuk berinvestasi di Kepri, khususnya Pulau Bintan.
Wahyu mengatakan, banyak investor yang mengurungkan niatnya akibat kurangnya pasokan listrik dan biaya pembebasan lahan yang mahal.
“Ini membuat investor cukup khawatir karena saya pernah membawa beberapa investor yang ujung-ujungnya nggak jadi karena listrik bermasalah,” katanya, Sabtu (18/11/2023) siang.
Politisi PKS itu pun meminta pemerintah dalam hal ini BP Bintan dan BP Tanjungpinang meningkatkan koordinasi soal pasokan listrik bersama PLN.
Menurutnya, kedua lembaga ini harus memastikan ketersediaan pasokan listrik sebelum menarik investasi.
“Ada kurang koordinasi antara PLN dan pemerintah dalam hal ini BP Bintan dan Tanjungpinang,” tuturnya.
Wahyu mengaku optimis, minat investor akan meningkat jika fasilitas dasar di Kepri khususnya Pulau Bintan sudah memadai.
Investasi akan menyerap pengangguran dan harus memprioritaskan tenaga kerja daerah.
“Saya berharap ini dipenuhi sehingga kita punya nilai tawar ke investor. Proses perizinannya juga harus dipercepat,” tambahnya.
Sebelumnya, Ansar menyampaikan akan mengejar peningkatan investasi untuk menekan angka pengangguran terbuka.
“Makanya kita kejar peningkatan investasi di Kepri,” katanya, Kamis (17/11/2023) kemarin.
Untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten, Disnakertrans pun juga telah menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk pelatihan kerja agar sesuai kebutuhan industri.
“Kemarin ada kira-kira Rp3 miliar untuk pelatihan kebutuhan industri di Kepri,” ujar Kepala Disnakertrans Kepri, Mangara Simarmata.
Mangara menambahkan, meski masuk tiga besar provinsi dengan pengangguran terbuka terbesar di Indonesia, namun jumlah pengangguran di Kepri mengalami penurunan.
“Tahun kemaren 6,8 persen. Sekarang 6,3 persen, artinya ada penurunan yang penting ada penurunan terlebih dahulu,” tambahnya.
Penulis: Nuel