TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com -Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau menganugerahi Wakapolri Komjen Pol. Agus Andrianto dengan gelar adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (3/2/2024).
Sebagai Wakapolri, Agus dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sejauh ini sebagai lenjaga, perawat dan pengayom negeri.
Adapun gelar yang diberikan kepada Wakapolri tersebut merupakan gelar adat LAM Kepri yang sifatnya melekat selama-lamanya.
Hal ini berasal dari khazanah gelar-gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang dipakai dalam adat istiadat kebesaran dan keagungan di Kepri.
Berdasarkan Perda 1 Tahun 2014, LAM sebagai wadah bagi para Tetua Adat Melayu yang mengatur adat-istiadat, kebiasaan masyarakat Melayu, termasuk dalam pemberian gelar kebesaran adat kepada tokoh bangsa.
Sejalan dengan hal tersebut, LAM Kepri dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga telah memberikan perhatian kepada beberapa tokoh bangsa dengan penganugerahan berupa Gelar Kebesaran Adat.
Selain Wakapolri, beberapa tokoh bangsa yang telah diberikan diantaranya Wakil Presiden RI Periode Tahun 2004-2009 dan Tahun 2014-2019 yakni Muhammad Jusuf Kalla dengan gelar Sri Perdana Mahkota Negara, kemudian Kepala Kepolisian RI Periode Tahun 2016-2019, Jenderal Polisi M. Tito Karnavian sebagai Dato’ Perdana Satria Wangsa (yang diberikan oleh Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga).
Lalu Kepala Staf Angkatan Laut Periode Tahun 2012- 2014 Laksamana TNI (Purn.) Marsetio, sebagai Dato’ Wira Lela Segara, dan Jaksa Agung RI Periode Tahun 2014-2019 HM. Prasetyo, sebagai Dato’ Wira Amar Adiwangsa.
Usai ditabalkan, Agus mengucapkan terima kasih atas pentabalan tersebut kepada LAM Kepri dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga.
“Walaupun gelar ini terasa berat bagi saya, namun Insya Allah saya dan keluarga akan tetap menjunjung tinggi karena gelar adat ini sebuah kehormatan sekaligus amanah bagi saya dan keluarga, serta tersirat doa didalamnya,” ucapnya.
Agus menuturkan, orang Melayu sangat memegang sifat amanah, taat, setia, teguh pada pendirian dan terpercaya.
Sifat amanah sendiri mencerminkan sifat iman dan taqwa, terpercaya, tahu akan tangung jawab, supaya hidup memperoleh berkah dan sejahtera.
“Dengan telah ditabalkannya saya sebagai Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama, maka dengan sendirinya saya sudah pula menjadi bagian satu kesatuan dalam masyarakat Melayu. Gelar yang saya sandang sebagai kemuliaan, saya percaya dalam gelar adat ini terkandung doa dan harapan,” tuturnya.
Sementara itu, Dato’ Setia Bijaya Mahkota Negeri Gubernur Kepri, Ansar Ahmad atas nama Pemprov Kepri dan masyarakat mengucapkan ‘selamat’ atas pentabalan tersebut.
“Semoga melalui penganugerahan gelar ini kepada Bapak, peran budaya Melayu dapat semakin meluas dan dirasakan manfaatnya dalam konsep dedikasi berbasis pelayanan terhadap Masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Kepulauan Riau,” harapnya.
Ansar menambahkan, penghargaan ini sangat istimewa diberikan kepada salah satu tokoh bangsa yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Sosok yang tidak hanya menjadi pilar keamanan, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.
“Saya dengan bangga menyampaikan bahwa gelar adat Melayu sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang telah berperan besar dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Penulis: Nuel