TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus mendorong pelaku UMKM beralih dari transaksi tunai ke non tunai atau elektronik.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kepri, Riki Rionaldi mengatakan, transaksi dapat menggunakan QRIS.
“Penggunaan QRIS sangat memudahkan transaksi khususnya di level UMKM,” katanya, Kamis (7/3/2024).
Riki menuturkan, penggunaan QRIS memberikan banyak manfaat kepada pelaku usaha dan pembeli.
Dengan QRIS, pelaku usaha dan pembeli tidak lagi kerepotan membawa dan menyimpan uang tunai, semuanya cukup disimpan dalam gadget.
Pembeli juga bisa mengetahui belanja bulanannya, dan bisa menyusun skala prioritas dan menabung untuk perencanaan di masa depan.
“Sementara pedagang, bisa mengetahui jumlah transaksi usahanya, berikut modal dan keuntungan yang ia peroleh dalam sebulan,” tuturnya.
Selain memudahkan mengontrol keuangan, penggunaan QRIS juga bisa meminimalisir aksi kejahatan.
“Transaksi menggunakan QRIS ini bisa meminimalisir kejahatan, banyak kita baca berita pencurian di tempat-tempat usaha. Semuanya menargetkan uang tunai, dengan QRIS kejahatan itu bisa diminimalisir,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin menyambut baik upaya Dinas UKM mendorong pelaku UMKM beralih ke transaksi non tunai.
Ia mengaku masih menemukan banyak pelaku UMKM yang belum bertransaksi secara non tunai.
“Ini perlu menjadi perhatian OPD terkait, Pemda, dan Bank Indonesia agar semakin digalakkan lagi dengan promosi yang masif, bukan hanya di media massa tapi juga petugas yang turun langsung ke pelaku usaha,” ucapnya.
Wahyu menambahkan, penggunaan QRIS juga membuat transaksi lebih ekonomis karena tidak ada biaya tambahan aplikasi.
Ia pun berharap, 80 persen pelaku usaha khususnya UMKM sudah menerapkan transaksi menggunakan QRIS pada tahun 2025.
“Dibandingkan transaksi melalui, QRIS lebih efektif karena tidak ada biaya tambahan dalam setiap transaksinya meskipun berbeda bank,” tambahnya.
Penulis: Nuel