Riki Rionaldi, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Provinsi Kepulauan Riau. F:Sijoritoday.com/istimewa

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Kota Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepulauan Riau terus didorong menjadi pusat kuliner di Kepri.

Setelah Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak, dukungan kini mengalir dari Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepri, Riki Rionaldi.

“Kami juga setuju Kota Tanjungpinang memiliki potensi besar jadi pusat kuliner,” katanya, Kamis (28/3/2024).

Riki menerangkan, dibawah kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad dan Wagub Marlin Agustina, Pemprov Kepri telah banyak membenahi infrastruktur pendukung.

Revitalisasi Akau Potong Lembu, Food Street Bintan Center, Anjung Cahaya, dan Tugu Sirih juga menjadi upaya menghidupkan kuliner Tanjungpinang.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bersama Wakapolri, Komjen Pol Agus Andrianto dan Pj Wali Kota Tanjungpinang, Hasan menikmati otak-otak goreng di Akau Potong Lembu, Jum’at (2/2/2024). F:Sijoritoday.com/istimewa

“Tentunya infrastruktur udah banyak dikerjakan melalui OPD teknis melalui kebijakan Gubernur dari tahun 2022-2024,” terangnya.

Riki yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Disperindag Kepri itu menerangkan, selain revitalisasi, kehadiran Jembatan Batam-Bintan juga akan merangsang perkembangan kuliner di Tanjungpinang.

Dengan Jembatan Batam-Bintan, warga Batam akan berkunjung dan mencicipi kuliner Tanjungpinang.

Ini juga sejalan dengan rencana Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang yang menargetkan 100 ribu kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2024.

“Jembatan Batam-Bintan menjadi trigger pengembangan Kota Tanjungpinang sebagai pusat kuliner,” terangnya.

Riki menambahkan, untuk mendukung pengembangan kuliner, pihaknya telah bekerjasama dengan DiskopUKM dan Disdagin Kota Tanjungpinang.

Kerjasama itu tampak dari masifnya kegiatan bazaar kuliner di bulan suci Ramadhan yang berdampak positif pada peningkatan penjualan produk pelaku usaha hingga tiga kali lipat.

Selain itu, DiskopUKM Kepri juga terus melakukan pembinaan, sertifikasi halal, bantuan permodalan, Nomor Induk Berusaha (NIB), branding produk, dan pengemasan.

“Sekarang ini sangat masif bazaar kuliner yang perputaran ekonominya sudah bagus, apalagi saat weekend perputaran uangnya tiga kali dari hari biasa,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak mengusulkan Kota Tanjungpinang menjadi pusat kuliner di Kepri.

Kendati demikian, Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang harus mempersiapkan infrastruktur dasar, salah satunya menggesa pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

“Dengan adanya Jembatan Batam-Bintan itu, Tanjungpinang ini menjadi kota tujuan dengan catatan dikelola sedemikian rupa untuk kuliner,” katanya, Rabu (27/3/2024).

Politisi PDI-Perjuangan itu menyebut, Pembangunan Jembatan Batam-Bintan itu belum ada kepastian.

“Jembatan itu saya dengar masih antara iya dan tidak ini,” ujarnya.

Jumaga optimis, Kota Tanjungpinang akan menjadi tujuan masyarakat Kota Batam yang ingin menikmati aneka kuliner.

Ini juga akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan para pelaku UMKM.

“Nanti orang Batam datang kesini makan, kalau 200 mobil kali Rp1 juta belanja udah Rp200 juta uang berputar di Tanjungpinang,” imbuhnya. (*)

Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here