Bursa calon Bupati dan Wakil Bupati Bintan tahun 2024. Foto dokumentasi kolase Sijoritoday.com/oxy

BINTAN,SIJORITODAY.com – – Iklim politik di Kabupaten Bintan belakangan mulai memanas selaras dengan dimulainya tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024. Sejumlah nama diprediksi bakal meramaikan bursa bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bintan.

Mulai dari kalangan akademisi, politikus serta pengusaha bakal meramaikan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bintan dihelat pada 27 November 2024 mendatang. Diantaranya ada nama Deby Maryanti istri dari mantan Bupati Bintan Apri Sujadi, Khazalik mantan Wakil Bupati Bintan termasuk petahana Roby Kurniawan yang masih menjabat Bupati Bintan.

Selain itu adapula nama Nikolas Panama yang belakangan mulai gencar diperkenalkan kepada masyarakat Bintan melalui spanduk-spanduk disejumlah titik.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bintan tahun 2024 akan menjadi semakin seru, karena merujuk keputusan KPU Bintan nomor 241 tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan umum anggota DPRD Kabupaten Bintan tahun 2024, diprediksi akan ada tiga pasangan calon yang berlaga pada kontestasi Pilkada Bintan nantinya.

Petahana, Roby Kurniawan yang diusung Partai Golkar tentunya sudah mengantongi golden tiket untuk mendaftarkan diri ke KPU. Dengan perolehan 7 kursi, Partai Golkar bisa mencalonkan secara mandiri tanpa berkoalisi.

Selain itu, ada Partai NasDem dengan jumlah 3 kursi yang hanya memerlukan 2 kursi lagi untuk membawa tiket pendaftaran ke KPU. Partai yang diprediksi akan berkoalisi dengan Partai NasDem seperti Partai Gerindra.

Partai Gerindra memperoleh 3 kursi pada pemilu 2024. Koalisi NasDem dan Gerindra cukup untuk mengusung pasangan calon dengan jumlah 6 kursi.

Nama besar yang digadangkan koalisi ini Khazalik dan Deby Maryanti, Khazalik merupakan Ketua DPD Partai NasDem Bintan dan Deby Maryanti istri dari mantan Bupati Bintan Apri Sujadi yang juga anggota DPRD Provinsi Kepri dari Partai Demokrat.

Namun, Deby tidak kembali ikut berlaga pada kontestasi pemilu legislatif DPRD Provinsi Kepri 2024 dari partai Demokrat maupun partai lainnya. Kini, tersisa Partai Demokrat, PKS, PDI-P dan PAN.

Hubungan Demokrat dan PKS sudah terbangun mesra sejak Pilkada Bintan tahun 2015 dan Pilkada tahun 2020. Selain itu, ada PDI-P dan PAN untuk menambah kekuatan politik koalisi ini. Jika berkoalisi 4 partai ini tentunya akan menjadi poros baru dimana Partai Demokrat mengantongi 6 kursi, PKS 3 kursi, PDI-P 2 kursi dan PAN 1 kursi. Lalu siapa sosok yang ideal diusung koalisi Demokrat, PKS, PDI-P dan PAN.

Ada dua figur yang ideal untuk dimajukan pada kontestasi Pilkada Bintan. Nama Agus Wibowo (AW) dan Indra Setiawan (Een) bisa menjadi menjadi pilihan masyarakat Bintan.

“Gabungan partai politik yang mengusung pasangan calon sebagaimana disyaratkan aturan, harus mengantongi 20 persen (5 kursi) dari alokasi kursi di DPRD Bintan atau 25 persen (24.633 suara) perolehan suara sah dari total suara sah pemilu terakhir yaitu pemilu 2024,” ungkap Ketua KPU Bintan Haris Daulay usai sosialisasi tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bintan, kemarin.

AW dan Een merupakan politikus berpengalaman, keduanya sudah lebih dari sekali menjadi wakil rakyat di DPRD Bintan. AW kini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Bintan dan Een merupakan anggota DPRD Bintan sekaligus Ketua DPC PDI-P Bintan.

Dua figur yang sudah berpengalaman sebagai legislator di Bintan ini memiliki kemahiran dalam membangun dunia bisnis. Latar belakangnya ini tentu akan berimbas positif untuk masa depan Bintan terutama dari segi ekonomi jika kesempatan itu diberikan.

Keduanya sama-sama sukses dalam membangun dunia bisnis secara sehat dari hulu hingga hilir dari mulai proses produksi, distribusi hingga pemasaran. Aspek penting ini tentu baik dalam mendongkrak ekonomi di Kabupaten Bintan.

Bintan dengan berbagai sumber kekayaan alam yang melimpah harusnya bisa dikelola secara baik, kekayaan bahari yang mekimpah semestinya berimbas baik kepada kesejahteraan nelayan dan bumi yang subur bagi petani bisa mengangkat derajat ekonomi petani di Bintan dan masyarakat.

Untuk mengelola itu, dua figur yang sama-sama memiliki latar belakang pengusaha sukses ini bisa menjadi pilihan utama masyarakat agar kesejahteraan masyarakat Bintan bisa semakin membaik.

“Kadang kita jual sayur murah, karena kondisi tertentu di pasar. Sementara harga pupuk dan biaya produksi tinggi,” ungkap Kang Pri, petani di Bintan.

“Selama ini banyak nelayan jual hasil tangkapan ke bos, karena kita belum ada tempat pelelangan ikan. Kalau ada tentu sangat baik, apalagi ada campur tangan pemerintah,” kata Atan, salah satu nelayan di Bintan. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here