Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat menghadiri pelantikan Pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Kepulauan Riau dan Pengurus INTI Cabang Kota Batam di Hotel Pacific Place, Kota Batam, Minggu (14/7/2024). F: Sijoritoday.com/istimewa

BATAM,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyoroti peran penting etnis Tionghoa dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Riau.

Ansar mengatakan, dari total populasi sekitar 2.118.239 jiwa, etnis Tionghoa mencakup 7,70 persen dan berperan signifikan dalam perekonomian daerah.

“Dengan adanya wadah seperti Perhimpunan Inti, etnis Tionghoa dapat lebih terhimpun dan berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Kepri yang makmur dan sejahtera,” katanya, Minggu (14/7/2024).

Ansar juga memaparkan berbagai program strategis yang dilaksanakan oleh Pemprov Kepri seperti penyediaan rumah singgah di Jakarta dan Batam untuk masyarakat yang sedang menjalani pengobatan.

Diketahui, hingga 19 April 2024, 90 pasien dan 89 pendamping telah memanfaatkan layanan ini.

Selain itu, ada juga program BPJS Ketenagakerjaan yang menyasar 31.896 nelayan dengan anggaran mencapai Rp 6,4 miliar.

Program subsidi bunga 0 persen melalui BRK Syariah juga telah memberikan dukungan modal kepada 1.133 UMKM sejak November 2021 hingga Februari 2024, dengan total penyaluran Rp21,78 miliar.

Tahun ini, program tersebut menargetkan 2.000 UMKM dengan total penyaluran sekitar Rp60 miliar.

Program lain termasuk bantuan hibah kepada 940 rumah ibadah dengan anggaran Rp112,5 miliar, serta pembangunan 77 Base Transceiver Station (BTS) untuk memperkuat wilayah perbatasan dan mempercepat transformasi digital.

Program Kepri Terang melalui bantuan pemasangan baru listrik, genset, dan solar home system (SHS) juga telah meningkatkan rasio elektrifikasi dari 96,32 persen pada tahun 2023 menjadi 97,99 persen.

“Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada capaian makro ekonomi Provinsi Kepri,” tegas Ansar.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Kepri pada tahun 2023 mencapai 5,20 persen, meningkat 0,11 persen dari tahun 2022, dan menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera, di atas rata-rata nasional sebesar 5,05 persen.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here