KARIMUN,SIJORITODAY.com – Peserta lelang besi scrab di PT.Karimun Sembawang Shipyard (KSS) di Teluk Paku merasa kecewa.
Lelang scrab sebanyak 1.600 ton diikuti tiga perusahaan, PT. Barkot Central Malaka, PT. Seven Brother dan CV. Riski Bersama Abadi sebagai peserta lelang dan diundang resmi oleh pihak panitia lelang dari PT.KSS.
Namun pihak perusahaan lain yang tidak mengkuti proses lelang justru dijadikan pemenang lelang oleh pihak panitia dan langsung tanda tangan kontrak kerja atas pekerjaan besi scrab tersebut.
Ungkapan rasa kecewa ini disampaikan langsung oleh salah satu peserta lelang, Junaidi dari pihak perusahaan CV. Riski Bersama Abadi, Sabtu (3/8/2024).
Dituturkan Junaidi, ketiga perusaahaan tadi mendapat undangan resmi dari panitia lelang untuk mengikuti proses lelang besi scrab sebanyak 1.600 ton milik PT. KSS pada tanggal 3 Juni 2024. Kemudian lelang dilaksanakan pada 5 Juni 2024 terakhir masukkan penawaran pada pukul 12.00 Wib.
Hasil proses lelang, dimenangkan pihak perusahaan PT. Barkot Central Malaka sebagai pemenang pertama dengan nilai penawaran sebesar Rp4.300 perkilo.
Hingga batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak panitia untuk membayar deposit 80 persen dari harga barang terlewatkan, pemenang pertama ini akhirnya diputuskan pihak panitia lelang.
Kemudian perusahaan pemenang kedua PT. Seven Brother dengan nilai penawaran yang juga sama dengan pemenang pertama, lalu diminta penambahan penawaran oleh pihak panitia sebesar Rp4.425 perkilonya pun tak jadi soal dan sanggup.
“Namun, berbagai dalih dan alasan pihak panitia lelang PT. KSS mencari alasan untuk menolaknya termasuk perusahaan yang saya bawa selaku pemenang ketiga,” ujarnya.
Lanjut Junaidi, ketika saya sampaikan perusahaan saya CV. Riski Bersama Abadi sebagai pemenang ketiga satu satunya untuk proses lebih lanjut pengerjaan besi scrab. Pihak panitia lelang mengatakan HOLD dan kita akan lakukakan lelang ulang.
“Dan anehnya, selang dua jam di hari itu, panitia lelang PT. KSS itu telah melakukan tanda tangan kontrak pengerjaan besi scrab (SPK) kepada pihak perusahaan yang tidak mengikuti proses tender lelang yang berasal dari luar Karimun,” jelasnya.
“Di sini kita merasa kecawa dan sangat dirugikan, bahkan pihak panitia lelang dari PT. KSS seolah olah telah membohongi kita. Kita putra tempatan seharusnya dipertimbangkan dan diprioritaskan,” tambahnya.
Hingga berita ini dirillis pihak panitia lelang PT. Karimun Sembawang Shipyard (KSS) belum dapat memberikan tanggapan.
Penulis: Sunar
Editor: Nuel