KARIMUN,SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meragukan laporan prevalensi stunting di Kepri yang menurun sepanjang tahun 2021 hingga 2022.
“Justru saya masih mendapati hal yang berbeda di lapangan, masih banyak kita temukan kasus stunting,” katanya, Rabu (21/8/2024) siang.
Politisi PKS itu pun meminta Pemprov Kepri dan BKKBN untuk gencar bersinergi melaksanakan program-program penurunan stunting.
Menurutnya, stunting bisa diturunkan melalui sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, mulai dari pemberian gizi hingga penyaluran bantuan sanitasi ke masyarakat.
“Program-program pengentasan stunting itu masih kecil, ini harus ditingkatkan pada tahun mendatang. Bukan hanya Pemprov Kepri, tapi kabupaten/kota harus ambil peran juga,” tuturnya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri itu menambahkan, BKKBN Kepri dan Dinas Kesehatan perlu melakukan update prevalensi stunting secara cepat.
Pembaharuan data ini penting untuk memastikan program pengentasan stunting tepat setiap tahunnya.
“Saya ingin datanya itu di-update setiap mau pembahasan anggaran, sehingga pemerintah bisa menyusun program-program pengentasan,” imbuhnya.
Penulis: Sunar
Editor: Nuel