TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Nasrul meminta PT. Pertamina Patra Niaga menggunakan sistem hybrid dalam pembelian BBM jenis Pertalite.
Nasrul mengatakan, masih banyak masyarakat Kota Tanjungpinang yang belum mempunyai gadget yang mendukung transaksi online atau QR Code.
“Siapkan pelayanan dua metode sistim barcode dan sistim tunai sampai masyarakat siap dengan sistim barcode,” katanya, Senin (9/9/2024).
Politisi PKS itu juga menyarankan agar Pertamina melakukan sosialisasi QR Code secara masif dengan mengundang berbagai organisasi masyarakat, mahasiswa, hingga instansi terkait.
Dalam sosialisasi ini, Pertamina menyiapkan petugas untuk mengajarkan masyarakat cara mendaftar secara online.
“Pertamina harus menyiapkan petugas juga untuk mengajarkan masyarakat, petugas ini bisa saat sosialisasi dan posko di SPBU,” ujarnya.
Nasrul menambahkan, ia mendukung penuh kebijakan Pertamina dalam menerapkan sistem QR Code dalam pembelian BBM Pertalite.
Ia juga meminta agar penggunaan QR Code juga disertai dengan peningkatan pengawasan untuk meminimalisir penyalahgunaan BBM bersubsidi.
“Saya mendukung selagi tidak memberatkan masyarakat, dan Pertamina juga perlu meningkatkan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan BBM,” pintanya.
Sementara itu, penggunaan sistem barcode menyebabkan antrian panjang terpantau terjadi di SPBU Batu 10 Kota Tanjungpinang.
Kondisi ini pun dikeluhkan oleh masyarakat yang ingin membeli BBM Pertalite.
“Saya udah hampir 30 menit mengantri mas akibat penggunaan barcode ini, petugasnya juga tampak kewalahan,” ungkap Yanto.
Senada dengan Nasrul, ia meminta agar Pertamina menerapkan sistem hybrid selama masa sosialisasi.
“Ini kan masih tahap sosialisasi, saya pun baru tahu sistem ini. Sebaiknya digunakan sistem hybrid, ada tunai dan elektronik,” harapnya.
Serupa dengan Yanto, warga Bukit Cermin, Najib juga mendukung penuh penggunaan sistem hybrid dalam pembelian BBM Pertalite.
Menurutnya, penggunaan QR Code secara langsung akan menyebabkan antrian panjang karena masih banyak masyarakat yang belum mendaftar.
“Harus ada masa uji cobanya, selama masa uji coba ini Pertamina menggunakan sistem hybrid agar masyarakat tidak kelabakan,” imbuhnya.
Penulis: Nuel