
TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp30,5 miliar untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2025.
Itu ia sampaikan saat membuka kegiatan koordinasi perencanaan DAK untuk sektor kelautan dan perikanan tahun anggaran 2025-2026 di Hotel Aston, Kota Tanjungpinang, Kamis (24/10/2024).
“Alhamdulillah, dukungan anggaran ini akan sangat membantu dalam mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di wilayah kita,” katanya , Kamis (24/10/2024).
Adi pun menekankan akan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
“Kita harus terus memperkuat kerjasama dalam mempercepat implementasi pembangunan kelautan dan perikanan, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat,” ujarnya.
Kepala DKP Kepri, Said Sudrajad menyampaikan, rakor ini merupakan langkah awal dalam menyusun program-program strategis untuk tahun mendatang.
“Sinergi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan kita dalam mewujudkan blue economy yang optimal dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin menilai besaran DAK itu masih terlalu kecil untuk mengelola sektor kelautan dan perikanan.
Menurutnya, dengan luas wilayah 96 persen berupa laut, Kepri seharusnya bisa mendapat DAK hingga Rp100 miliar.
“Seharusnya DAK itu bisa ditingkatkan hingga Rp100 miliar, karena wilayah kita 96 persennya merupakan laut, butuh anggaran besar untuk mengoptimalkan potensinya,” ucapnya.
Kendati demikian, ia mengapresiasi pemerintah pusat yang memberikan DAK ke Kepri tahun depan.
Ia berpesan agar anggaran ini digunakan DKP Kepri untuk program penguatan peran nelayan budidaya, perikanan tangkap, hingga olahan.
“Saya tetap apresiasi, dan berharap anggaran ini digunakan untuk pemberdayaan masyarakat nelayan,” imbuhnya.
Penulis: Evan
Editor: Nuel