KARIMUN,SIJORITODAY.com – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menyoroti tingginya angka kemiskinan ekstrim di Kepri.
Wahyu mengatakan, pada tahun 2023, kemiskinan ekstrim di Kepri mencapai 5,93 persen dengan tertinggi di Kabupaten Lingga 11,56 persen dan terendah di Kota Batam 5,02 persen.
“Meski dibawah nasional, tapi ini tidak boleh luput dari perhatian kita. Ini harus kita tekan hingga mencapai nol persen,” katanya Sabtu (2/11/2024) siang.
Anggota DPRD Kepri dua periode itu menjelaskan, pemerintah perlu menarik investasi untuk menekan kemiskinan ekstrim.
Selain itu, perlu adanya program-program pemerintah yang mendukung kegiatan padat karya yang melibatkan masyarakat.
“Pemda harus gencar promosi investasi dan program-program yang disusun harus padat karya, khususnya pemberdayaan,” jelasnya.
Wahyu juga meminta pemerintah memperbanyak pendidikan vokasi seperti kejuruan dan sertifikasi tenaga kerja.
“Masyarakat yang miskin harus diberikan pelatihan kerja atau wirausaha sesuai dengan minat mereka. Pemerintah harus hadir memfasilitasi itu,” ujarnya.
Wahyu optimis, angka kemiskinan ekstrim akan mampu ditekan jika pemerintah bersama stakeholder terkait bersinergi menyatukan program.
“Saya kira tergantung kemauan kita aja lagi. Kalau kita mau, selaraskan program. Lima tahun tuntas,” imbuhnya.
Penulis: Sunar
Editor: Nuel