NATUNA,SIJORITODAY.com – Pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Riau terus menunjukkan tren positif.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Kepri mencatat, jumlah pelaku UMKM mencapai 92.600 UMKM pada tahun 2024.
Jumlah pelaku UMKM diyakini akan terus bertambah menjadi 101.600 UMKM pada tahun 2025.
“Ada 92.600 UMKM dan akan kita tambah 9.000 UMKM di tahun 2025,” kata Kepala Dinas KUKM Kepri, Riki Rionaldi, Sabtu (22/3/2025).
Riki menuturkan, optimisme itu meningkat meningkat berkat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Diketahui, pada tahun ini, Dinas KUKM mendapat DAK Rp13,3 miliar untuk pelatihan hingga inkubasi UMKM.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras pak Gubernur Ansar Ahmad melobi pemerintah pusat. Dinas KuKM Kepri mengelola Rp13,3 miliar. Ini angka yang cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin mengapresiasi Gubernur Ansar Ahmad yang terus berjibaku melobi anggaran ke pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, pak Gubernur bisa mendapat anggaran lebih dari pusat. Ini menjadi angin segar untuk pengembangan UMKM,” ucapnya.
Wahyu pun berpesan agar Dinas KUKM mengelola DAK secara tepat dengan menggelar pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM.
Menurutnya, saat ini pelaku UMKM di Kepri membutuhkan pelatihan peningkatan mutu produk, penyediaan fasilitas kemasan, sertifikasi halal, hingga akses pasar.
“Saya kerap terjun ke lapangan menanyakan langsung, memang UMKM kita butuh pelatihan, khususnya kemasan,” tuturnya.
Politisi PKS itu optimis, pelatihan dan pendampingan UMKM berkesinambungan akan menguatkan perekonomian Kepri.
Baginya, UMKM yang tangguh akan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“UMKM tidak boleh dipandang sebelah mata, mereka ujung tombak ekonomi kita. Sudah saatnya kita membantu mereka menjadi tangguh,” pungkasnya.
Penulis: Evan
Editor: Nuel
