NATUNA, SIJORITODAY.com – – Semangat peserta Pendidikan Bela Negara yang digelar di Gedung Sri Srindit, Jalan Yos Sudarso, Ranai, Kamis 30 Januari 2020 kemarin, merupakan Kegiatan yang diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kepulauan Natuna. Kegiatan tersebut dipandu Sekretaris Dinas Perkim, Budi Dharma dan Kepala Bagian Operasional Badan Intelijen Negara Daerah Kepri.

Dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Wan Siswandi membuka sekaligus menjadi pemateri. Tak hanya itu, Dandim 0318/ Natuna Letkol Czi Ferry Kriswardana juga menjadi pembicara dalam Seminar kesadaran Bela Negara Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Natuna guna mendukung kebijakan Pemerintah guna memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam penyampaiannya Sekda Wan Siswandi tekankan kepada seluruh ASN agar selalu menanamkan rasa kecintaan terhadap tanah air sehingga rasa bela negara akan terus mengalir di dalam jati diri seorang ASN.

“Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena hal ini merupakan kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara,” ujar Sekda Wan Siswandi.

Wan Siawandi berharap pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat. Serta untuk kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan segala bentuk potensi ancaman di masa yang akan datang.

“Atas dasar hal di atas, pendidikan bela negara bagi seluruh warga negara adalah hal yang penting dan tidak dapat ditawar lagi apalagi untuk para abdi negara seperti ASN,” tandasnya.

Sedangkan Dandim 0318/ Natuna Letkol Czi Ferry Kriawardana memberikan pemahaman tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara untuk mencegah paham Radikalisme.

Dandim juga mengingatkan, meningkatnya jumlah penduduk akan meimbulkan kelangkaan baik bahan pangan dan sandang di lingkungan masyarakat.

Sehingga akan meningkatkan angka kemiskinan hal inilah bisa menjadi faktor lahirnya paham radikalisme jika segala kebutuhan yang ingin di dapat di lakukan dengan kekerasan dan perang.

Selain itu, kata Dandim, hal ini juga mampu melahirkan rasa saling curiga, meragukan ideologi, meruntuhkan rasa percaya diri dan nasionalisme serta Delegitimasi Pemerintah dan tentu saja mampu menghancurkan dunia.

Lanjut Dandim penyebaran paham radikalisme mampu menciptakan keresahan dimana-mana. Semuanya bertujuan menghancurkan sendi-sendi negara.

“Untuk itu marilah kita bersama tanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI, perkaya wawasan keagamaan yang moderat, terbuka dan toleran, bentengi keyakinan diri dengan selalu waspada terhadap provokasi, hasutan dan pola rekruitmen teroris baik di lingkungan masyarakat maupun dunia maya,” harap Dandim
(Iwan)

Editor: Taufik

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here