TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pemerintah Provinsi Kepri di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina tidak tanggung-tangggung dalam memoles Kota Lama jalan Merdeka Tanjungpinang agar lebih cantik, menarik dan layak menjadi ruang tamunya Provinsi Kepri.
Selain menjadi prioritas utama pembangunan Pemprov Kepri, melalui anggaran daerah juga telah digulirkan anggaran sebesar sekitar Rp9,8 miliar yang khusus untuk memoles wajah Kota Lama tersebut.
Menurut Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi Kepri. Sebagai ibukota, sudah seharusnya Tanjungpinang tampil cantik dan memiliki daya tarik yang ikonik. Sehingga siapapun yang datang akan mendapatkan kesan nyaman.
Dulu, ujar Ansar bercerita, Tanjungpinang pernah menjadi ibukota Provinsi Riau sebelum akhirnya ibukotanya pindah ke Pekanbaru. Diantara penyebab perpindahannya, selain rentang kendalinya terlalu jauh, juga karena infrastrukturnya yang belum memadai.
“Sekarang Tanjungpinnag adalah ibukota Provinsi Kepri. Kita harus menjaga kota tua ini. Caranya, selain berbagai infrastruktur kita lengkapi, juga tampilannya harus kita percantik,” kata Gubernur dengan penuh semangat.
Ansar juga menegaskan jika Pemprov Kepri telah menunjuk konsultan yang mengerjakan proyek ‘makeover’ Kota Tua tersebut adalah yang profesional di bidangnya. Serta memahami akan dijadikan seperti apa jalan Merdeka tersebut nantinya, hingga warna apa yang tepat dipilih yang bisa menarik perhatian masyarakat.
Dan bahkan, sebelumnya Ansar mengaku berulangkali rapat untuk menentukan bentuk dan pemilihan warna bersama OPD terkait, serta konsultan yang ditunjuk, hingga akhirnya disepakati sesuai dengan keinginan bersama saat ini.
“Alhamdulillah proyek mempercantik Kota Lama jalan Merdeka ini sekarang sedang berjalan. Pemerintah Provinsi Kepri juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat, terutama para pemilik ruko dan pengguna jalan. Karena semuanya telah membantu, sehingga proses pengerjaannya berjalan lancar. Kalaupun ada gangguan karena sedang dalam pengerjaan, kita harap agar dimaklumi. Percayalah akhir tahun ini Tanjungpinang akan lebih ‘bedelau’,” kata Ansar optimis.
Selain memoles Kota Lama jalan Merdeka, proyek prioritas lainnya yang juga sedang digesa oleh Pemprov Kepri adalah pembangunan flyover depan Ramayana, kemudian proyek pelebaran jalan menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah, revitalisasi Pulau Penyengat dan beberapa proyek lainnya.
“Kita bangun Tanjungpinang agar lebih ber-estetika. Sekali lagi saya katakan bahwa wajah Kepri ini berada di Tanjungpinang. Ruang tamu akan mencerminkan wajah Kepri secara utuh. Dan jika Tanjungpinang sudah molek, tentu masyarakat juga akan lebih senang, nyaman dan tentram,” katanya.
Ansar juga mengakui jika dalam semua proyek pembangunan di Tanjungpinang, bahkan di seluruh Kepri semua unsur masyarakat selalu dilibatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Kita tidak bisa membangun Kepri sendiri. Sehebat apapun kita, pasti butuh orang lain. Oleh sebab itu, secara pribadi dan atas nama Pemprov Kepri, mari kita bangun Kepri ini bersama-sama. Percayalah, setiap orang dari kita memiliki peran masing-masing dalam membangun,” tutupnya. (*)