TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menggelar rapat koordinasi penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Trans Conventions Center, Tanjungpinang, Kamis (3/11/2022).
Dalam amanatnya, Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto meminta agar Pemprov Kepri melalui Satgas PMK mempercepat capaian vaksinasi ternak.
Menurutnya, vaksinasi terbukti ampuh untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak terhadap paparan PMK.
“Hewan ternak yang sudah divaksin 99,54 persen kebal terhadap virus PMK,” katanya.
Suharyanto menegaskan, capaian vaksinasi di Kepri harus 80 persen sebelum Rakornas PMK bersama Presiden Joko Widodo.
Ia pun meminta agar Pemprov Kepri mengidentifikasi hambatan yang ditemui dalam mempercepat vaksinasi.
“Kita baru dapat 2 juta vaksin dari Australia. Ditambah lagi tenaga vaksinator, Kepri paling nggak 100 tim. Mahasiswa yang sarjana peternakan bisa dilibatkan,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kepri, Muhammad Hasbi menjelaskan, selama ini Pemprov Kepri telah melakukan sejumlah langkah antisipasi penyebaran PMK.
Pemprov telah membatasi mobilisasi hewan ternak yang berasal dari zona merah PMK ke Kepri.
“Sementara kita lakukan pembatasan hewan ternak di daerah yang kemungkinan PMK,” jelasnya.
Hasbi menerangkan, Gubernur Ansar Ahmad berencana untuk menjadikan Kabupaten Natuna, Anambas, Bintan, dan Karimun sebagai sentra peternakan.
Ini merupakan salah satu upaya Pemprov Kepri untuk menciptakan ketahanan pangan khususnya di kondisi PMK yang masih marak.
“Mudah-mudahan ada langkah preventif yang bisa kita lakukan bersama. Ke depan kita bentuk sentra-sentra ternak di Anambas, Natuna, Bintan, dan Karimun,” tambahnya.
Hasbi menambahkan, saat ini, Kepri sudah termasuk Provinsi dengan nol kasus PMK di Indonesia.
Capaian ini merupakan hasil kolaborasi seluruh instansi serta dukungan Satgas PMK pusat.
“Alhamdulilah, Kepri sudah zero kasus PMK, ini hasil kolaborasi lintas sektor Satgas Provinsi dengan instansi terkait serta dukungan dari Satgas PMK pusat,” tambahnya.
Penulis: Nuel