Warga bergotong royong membersihkan material drainase yang roboh menyumbat saluran air di Rt 01 Rw 01 Desa Batu Lepuk Kecamatan Tambelan, belum lama ini. Foto IST

BINTAN,SIJORITODAY – – Wakil Ketua II DPRD Bintan Agus Hartanto mengklarifikasi soal proyek pembangunan saluran air (drainase) di Rt 01 Rw 01 Desa Batu Lepuk Kecamatan Tambelan, yang roboh.

Klarifikasi ini disampaikan menyikapi kabar jika proyek pembangunan drainase pada berita sebelumnya disebutkan jika berasal dari pokok pikiran (pokir) salah satu anggota DPRD Bintan.

Menurutnya, pembangunan drainase itu berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bintan sebagai respon pemerintah dalam penanganan pasca banjir pada akhir tahun 2019 silam.

“Itu bukan dana pokir, tapi anggaran pasca banjir tahun 2019 yang dikerjakan Dinas PUPR Bintan,” kata Agus Hartanto, Senin (2/1) sore.

Ia berkata demikian, sebab dirinya berasal dari daerah pemillihan (dapil) 2 Bintan yang mencangkup Kecamatan Mantang, Bintan Pesisir termasuk Kecamatan Tambelan.

Dirinya tak menginginkan jika robohnya saluran drainase itu bersumber dari pokir anggota DPRD Bintan. “Dan itu (proyek) dilelang, karena anggarannya besar,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, proyek pembangunan saluran air (drainase) di Rt 01 RW 01 Desa Batu Lepuk Kecamatan Tambelan, roboh, belum lama ini.

Dari informasi yang dihimpun, proyek pembangunan drainase sepanjang 100 meter lebih itu dikerjakan pada tahun anggaran 2021 dari hasil pokok pikiran (pokir) salah satu anggota DPRD Bintan.

Pada pertengahan 2022 lalu, bangunan tersebut sempat direnovasi setelah Bupati Bintan Roby Kurniawan (Kala itu menjabat Plt) melakukan kunjungan kerja ke Tambelan pada Mei 2022 lalu.

Drainase yang dibangun itu pun roboh, menurut Camat Tambelan Baharuddin, robohnya saluran itu diakibatkan banjir besar yang melanda Tambelan pada akhir tahun 2022 lalu.

Material bangunan yang roboh pun menyumbat saluran air, Baharuddin mengatakan, pihaknya bersama warga terpaksa harus bergotong royong membersihkan material bangunan dialiran sungai.

“Kemarin kita gotong royong, karena batu-batunya menyumbat aliran air,” kata Baharuddin, Senin (2/1).

Secara detail, Baharuddin tidak mengetahui persis bangunan tersebut. Namun, dari informasi yang ia dapatkan, itu merupakan pokir dari salah satu anggota DPRD Bintan.

“Karena saya masuk Tambelan (Menjadi camat), bangunan itu sudah ada. Kemarin pas Pak Bupati meninjau, ada direnovasi, tapi yang roboh bukan yang direnovasi itu tapi di pangkal,” terangnya. (oxy)

 

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here