
BINTAN,SIJORITODAY.com – – Kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang dikelola Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Bintan dibuat senyaman mungkin untuk investasi. Sejumlah infrastruktur pendukung terus dikembangkan demi menunjang aktifitas investor yang berbisnis di zona FTZ Bintan.
Niat BP Kawasan Bintan seirama dengan keseriusan pemerintah yang akan membangun jembatan Batam-Bintan, tentunya akan mendorong sektor investasi di Kabupaten Bintan. Peluang ini langsung disambut BP Kawasan Bintan untuk menyiapkan lokasi-lokasi yang ramah investasi.
Sejumlah daerah FTZ yang masih ‘terkunci’, perlahan sudah dibuka BP Kawasan Bintan dengan membangun sejumlah infrastruktur jalan sebagai modal awal untuk memikat para calon investor. Ruas jalan yang dibangun pun terkoneksi langsung dengan sejumlah jalan utama yang ada di Kabupaten Bintan.
Kepala BP Kawasan Bintan Farid Irfan Siddik selalu langsung turun tangan memastikan sejumlah proyek BP Kawasan Bintan terlaksana tepat dan berdampak positif terhadap investasi di Kabupaten Bintan. Tak hanya itu, manfaat untuk masyarakat Bintan pun tak luput dari pikirannya.
“Kalau jembatan Batam-Bintan terwujud, tentunya Bintan akan sangat siap menyambut investasi yang akan masuk. Makanya daerah-daerah potensi kita terus bangun dan kembangkan,” ucap Farid usai meninjau potensi rencana pembangunan pelabuhan bongkar muat di Desa Teluk Sasah, Selasa (28/2) kemarin.
Potensi rencana pembangunan pelabuhan bongkar muat di Desa Teluk Sasah kata Farid, akan semakin membuka lebar akses Bintan kedepannya. BP Kawasan sambungnya, serius ingin mengelola pelabuhan bongkar muat di Desa Teluk Sasah.
“Ini sangat positif untuk masyarakat kalau terlaksana. Potensinya sangat luar biasa sekali untuk investasi,” timpalnya.
Dengan adanya pelabuhan bongkar muat tersebut, zona FTZ Bintan bisa menjadi primadona baru bbuat investasi. Apalagi, zona FTZ Bintan paling besar berada dikawasan Bintan bagian utara dengan luar kawasannya sekitar 58.750,6 Ha.
Selain sektor industri, sektor pariwisata juga menjadi perhatian BP Kawasan Bintan. Investasi sektor pariwisata masih terbuka lebar. Mengingat Bintan merupakan daerah pariwisata yang sudah mendunia.
Farid menyampaikan, jika sarana dan prasarana penunjang investasi sudah ada. Bintan bisa menjadi incaran para calon investor untuk mengembangkan bisnisnya di Kabupaten Bintan. “Kalau daerahnya nyaman, sarana penunjangnya kita siapkan. Tentunya kita lebih mudah ‘menjualnya’ kepada para investor,” timpalnya.
Tak hanya itu saja, setiap pertemuan dengan pejabat di pemerintah pusat dan calon investor, tim BP Kawasan Bintan selalu berusaha mempromosikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Bintan.
“Bahkan kita selalu mempromosikan pariwisata kita kepada luar, agar orang-orang semakin menarik datang ke Bintan untuk berwisata. Salah satunya Tour Mangrove di kawasan Lagoi itu,” katanya.
Farid menyebutkan, proyek fisik yang dikerjakan BP Kawasan Bintan tahun ini meliputi peningkatan jalan kawasan Desa Ekang Anculai sepanjang 1 Km, pembangunan jalan akses kelong Mangrove Desa Sei Kecil sepanjang 1,3 Km.
Kemudian peningkatan jalan ruas Panca Marga – Langsat Desa Sei Kecil sepanjang 1,6 Km, pembangunan jalan Harapan Baru Desa Toapaya Utara tahap 1 sepanjang 1 Km dan pembangunan jalan Kampung Beringin Desa Wisata Ekang Anculai tahap 1 sepanjang 2 Km serta peningkatan jalan kawasan Desa Ekang Anculai lanjutan sepanjang 1 Km.
“Kemudian kita juga ada pembangunan PJUT-S (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya) di 5 titik lokasi untuk tahun ini,” sebutnya. (oxy)