BINTAN,SIJORITODAY – – Aksi para pencari suaka yang menetap di Hotel Bhadra Resort di Toapaya, semakin hari semakin menjadi-jadi. Hal ini ditengarai karena lemahnya pengawasan dari instansi terkait yang berwenang melakukan pengawasan.
Sehingga, aktifitas mereka kini bukan hanya diwilayah Bintan dan Tanjungpinang. Namun, kini mereka sudah berani menyebrang ke Kota Batam melalui pelabuhan ASDP Kapal Roro Tanjunguban.
Hal ini terlihat dari pantauan langsung pada Selasa (7/3) sekira pukul 15.28 WIB. Terpantau orang asing yang diduga pengungsi itu sedang mengantri dengan sebuah sepeda motor sport dengan warna dominan hitam dan list merah.
Sang pengendara berkulit gelap itu menggunakan sweater putih dan celana jeans pendek berwarna putih serta mengenakan topi hitam. Ia terlihat sedang mengantri keberangkatan Kapal Roro KMP Sinangin yang lepas tali pukul 16.00 WIB.
Orang asing tersebut menjadi perhatian sejumlah warga disekitar pelabuhan. Warga menduga jika calon penumpang Kapal Roro itu merupakan pengungsi di Hotel Bhadra. “Kalau dilihat seperti pengungsi yang di Bhadra ya. Sudah jauh sekarang mainnya,” ungkap Suyitno (45), keheranan.
Sepengetahuan dirinya, batas waktu para pengungsi diluar pengungsian hanya ditoleransi hingga pukul 18.00 WIB. “Kalau berangkat sekarang (Selasa sore-red), jam berapa lagi dia pulang ke pengungsiannya,” tanya pria berbadan gempal itu.
Selain Suyitno, warga lainnya juga terkejut melihat para pengungsi itu menggunakan motor sport saat hendak menyebrang ke Kota Batam. “Itu motor sewa atau bagaimana ? Kok bisa mereka berkendara, apa ada SIM-nya ?,” tanya Johannes.
Terkait aktifitas pencari suaka itu, pihak Rudenim Tanjungpinang belum memberikan komentar. Kasie Bidang Keamanan Rudenim Tanjungpinang, Sony S saat dikonfirmasi media ini, belum memberikan respon dan tanggapannya. (oxy)
