
KARIMUN,SIJORITODAY.com – Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau, Sirajudin Nur mengunjungi Komunitas Gasing di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun.
Kunjungan itu untuk memberi dukungan dan apresiasi atas upaya masyarakat dalam melestarikan permainan gasing yang merupakan permainan tradisional Melayu.
Sirajudin mengatakan, gasing merupakan permainan tertua di dunia, gasing juga sudah ada dan menjadi permainan tradisional di Nusantara sejak lama. Di Kepri misalnya, permainan gasing telah ada jauh sebelum penjajahan Belanda.
Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk seperti piring terbang.
Permainan ini terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran dan bahan gasing, berbeda-beda menurut daerah masing-masing.
Kepada Sirajudin, pegiat gasing meminta agar mendorong Pemda memberikan perhatian terhadap kelestarian permainan gasing agar tidak hilang ditelan zaman dan dilupakan generasi muda.
Menjawab itu, Sirajudin menegaskan akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi pelestarian budaya daerah khususnya permainan tradisional Melayu yang telah turun-temurun.
Diantara dukungan yang dimaksud adalah fasilitasi penyelenggaraan event skala lokal dan regional, pelatihan dan dukungan badan hukum komunitas dan bantuan lainnya yang dianggap perlu.
“Saya akan ikut memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk kepentingan pelestarian budaya daerah. Saya juga mengapresiasi dan hormat kepada seluruh pegiat seni budaya di Kepri, karena mereka berjasa dalam menjaga, melestarikan dan melindungi kebudayaan daerah kita,” katanya, Selasa (14/11/2023).
Anggota DPRD Kepri dua periode itu menekankan, pelestarian budaya merupakan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan di Kepri.
Ia pun meminta Pemprov Kepri dan kabupaten/kota untuk membangun kebudayaan daerah dengan sungguh-sungguh dan berkeadilan.
“Kalau bukan kita sebagai orang daerah, siapa lagi yang akan bertanggungjawab untuk memastikan warisan warisan budaya Melayu Kepri akan terus eksis dan dihargai keberadaannya,” tambahnya.
Penulis: Nuel