Darwis Sitorus, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau. F:Sijoritoday.com/ Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat ekonomi Kepri tumbuh 4,90 persen pada triwulan II tahun 2024.

Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kepri melambat jika dibandingkan dengan periode triwulan II-2023 (y-on-y), yaitu dari 5,04 persen.

Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kepri berada pada urutan ke-16 dari total 34 Provinsi.

“Pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan II-2024 tak setinggi dua tahun terakhir, di mana pada triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,01 persen, dan triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,04 persen,” katanya, Selasa (6/8/2024).

Darwis menyebut perekonomian Kepri triwulan II-2024 melambat akibat kinerja sektor minyak dan gas (Migas) menurun cukup dalam.

Masih dari data BPS, sektor migas mengalami minus 25 persen dengan andil pertumbuhan minus 3,29 persen.

Kemudian, sektor pendidikan juga minus 3,46 persen dengan andil pertumbuhan sebesar minus 0,04 persen.

“Salah satunya akibat fenomena pembebasan biaya SPP gratis SMA/SMK Negeri,” ujar Darwis.

Darwis berharap kinerja pertumbuhan ekonomi Kepri bisa meningkat pada triwulan III 2024, apalagi melihat tren pertumbuhan impor di daerah itu pada bulan Juni 2024 meningkat sebesar 1,70 persen dibandingkan Mei 2024.

“Kenapa impor kita tinggi, karena diduga untuk persiapan aktivitas produksi industri Kepri di triwulan III 2024,” ujar Darwis.

Darwis memaparkan sumber pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan II-2024 secara year on year ditopang oleh industri pengolahan memberikan andil pertumbuhan tertinggi sebesar 5,16 persen.

Kemudian, diikuti konstruksi sebesar 1,40 persen dan administrasi pemerintahan, pertahanan serta jaminan sosial wajib sebesar 0,44 persen.

“Perekonomian Kepri triwulan II-2024 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp86,76 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp51,57 triliun,” ungkap Darwis.

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengaku akan mengidentifikasi sektor-sektor yang menghambat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2024 supaya bisa terus dipacu pada triwulan IIIdan IV tahun 2024.

Salah satunya, kata Ansar, memacu percepatan investasi di Batam dan Tanjungpinang guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

“Misalnya di Bintan, sudah mulai dilakukan perluasan kawasan industri di Toapaya. Kita optimistis ekonomi triwulan III dan IV terus bertumbuh,” ujar dia. (*)

Editor: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here