BATAM,SIJORITODAY.com – Ketika sistem e-ticketing kapal mulai diterapkan di sejumlah pelabuhan strategis seperti Pelabuhan Punggur, Pelabuhan Sekupang Batam, hingga Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, suara-suara miring mulai bermunculan. Ada yang menyebut e-ticketing rawan pungli, ada juga yang bertanya: “Kenapa harus digital? Bukannya ribet?”
Namun, pertanyaan paling tajam sebetulnya adalah: siapa yang sebenarnya diuntungkan kalau e-ticketing tidak diterapkan? Jawabannya mengundang kita untuk melihat lebih dalam: tanpa sistem e-ticketing dan manifest digital, justru ada celah besar untuk praktik yang merugikan masyarakat. Sistem lama dengan tiket manual, antrean panjang, pembayaran tunai tanpa bukti digital membuka ruang untuk pungli atau pungutan liar berupa oknum calo tiket, data penumpang fiktif, dan minimnya transparansi dalam transaksi.
E-Ticketing Kapal di Batam Bukan Sekadar Tiket Digital
Penerapan e-ticketing pelayaran bukan proyek coba-coba. Ini adalah hasil kerja kolaboratif antara pemerintah, pengelola pelabuhan, operator kapal, dan masyarakat. Baahkan dalam penerapannya sudah dipastikan mengacu pada Regulasi Nasional SE DJPL No. 33 Tahun 2023.
E-Ticketing adalah setiap tiket yang dibeli secara online di platform resmi ataupun secara onsite di pelabuhan langsung masuk ke dalam sistem manifest nasional DITLALA, menjamin satu nama, satu kursi, satu perlindungan asuransi. Bukan hanya efisien, ini soal hak keselamatan dan bukti legal sebagai penumpang.
Tanpa E-Ticketing, Risiko Data Fiktif dan Asuransi Gagal Bayar
Tragedi KMP Tunu membuka mata: banyak korban yang tidak tercatat dalam manifest resmi, sehingga tidak mendapat hak klaim asuransi. Tanpa e-ticketing, penumpang bisa saja naik tanpa identitas yang tercatat di sistem nasional.

Jika kecelakaan terjadi, siapa yang bertanggung jawab? Tidak ada sistem yang bisa membuktikan kehadiran mereka secara sah.
Dengan e-ticketing, semua data penumpang terdigitalisasi. Tidak bisa dimanipulasi. Tidak bisa ditambah-tambahkan setelah kapal berangkat.
Pelabuhan Punggur dan Sekupang: Bukti Nyata 2 Tahun Tanpa Antre
Selama dua tahun, pelabuhan tersibuk di Batam ini telah membuktikan bahwa tiket kapal online justru mempercepat proses, menghilangkan pungli, dan meningkatkan kenyamanan.
“Sekarang saya tinggal scan QR code dari HP dan dapat tiket boarding. Nggak perlu bawa uang cash, nggak perlu antre, dan harganya langsung muncul di tiket. Gak ada biaya dadakan lagi,” ujar Toni, penumpang Batam–Tanjungpinang.
E-Ticketing Justru Bebas Pungli karena Harga Transparan
Tidak seperti sistem konvensional yang rawan markup harga oleh oknum, sistem e-ticketing memastikan harga final terlihat jelas sejak awal pembelian.
Semua transaksi digital: bisa bayar pakai QRIS, e-wallet, atau transfer. Tidak ada uang tunai, tidak ada celah pungli.
Beli Tiket Kapal Batam Resmi Tanpa Antre, Begini Caranya:
– Penumpang bisa beli tiket kapal online di Batam dan Tanjungpinang. Beli online juga bisa cek jadwal di platform resmi tiketkapal.com , kalau tiket belum tersedia artinya dari kuota kapal sudah penuh dan diarahkan pembelian di jadwal selanjutnya.
– Atau gunakan self-kiosk di pelabuhan untuk beli dan cetak tiket sendiri. Pastinya setiap titik self kios sudah didampingi oleh staff untuk bantu pembelian tiket penumpang. Data penumpang tersimpan otomatis, jadi perjalanan berikutnya tinggal klik-klik saja. ***