Fatmawati, Founder Bintan Islamic Parenting (BIP)

Oleh: Fatmawati, S.Pd.I

Ibu Empat Anak dan Founder Bintan Islamic Parenting (BIP)

Di era modern yang serba cepat ini, tradisi makan bersama keluarga sering kali tergeser oleh aktivitas yang padat dan teknologi yang mendominasi. Anak-anak sibuk dengan tugas sekolah dan media sosial, sementara orang tua tenggelam dalam pekerjaan dan perangkat elektronik mereka. Namun, tahukah kita bahwa sebuah studi dari Cornell University pada tahun 2023 menemukan bahwa makan bersama keluarga setidaknya tiga kali seminggu dapat mengurangi risiko masalah perilaku pada anak hingga 50%? Fakta ini menunjukkan bahwa tradisi sederhana ini memiliki dampak luar biasa bagi keharmonisan keluarga.

Bukan hanya tentang makanan, makan bersama adalah waktu untuk berbagi cerita, membangun komunikasi, dan mempererat ikatan keluarga. Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2023, 70% responden merasa lebih terhubung secara emosional dengan keluarga mereka ketika mereka makan bersama. Saat berkumpul di meja makan, setiap anggota keluarga memiliki kesempatan untuk mendengarkan dan didengarkan, sesuatu yang jarang terjadi di tengah kesibukan.

Sayangnya, gadget sering kali menjadi penghalang terbesar dalam momen makan bersama. Sebuah laporan dari Common Sense Media pada 2024 mengungkapkan bahwa 58% keluarga mengakui penggunaan gadget selama makan mengurangi kualitas komunikasi. Untuk itu, penting bagi keluarga untuk membuat aturan sederhana, seperti meletakkan ponsel di luar meja makan.

Namun, teknologi juga bisa menjadi alat pendukung. Aplikasi seperti “Family Table” membantu keluarga merencanakan menu bersama dan mengingatkan mereka untuk meluangkan waktu makan bersama. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, tradisi ini dapat dihidupkan kembali tanpa harus meninggalkan kenyamanan era digital.

Menghidupkan Kembali Tradisi

Bagaimana cara kita menghidupkan kembali tradisi makan bersama? Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba. Pertama, Jadwalkan Waktu Khusus. Tetapkan satu waktu tertentu, seperti makan malam, untuk semua anggota keluarga berkumpul. Kedua, Libatkan Semua Anggota Keluarga. Ajak anak-anak membantu menyiapkan makanan. Hal ini bukan hanya mempererat hubungan, tetapi juga mengajarkan tanggung jawab.

Ketiga, Hindari Gangguan Teknologi. Buat aturan tanpa ponsel atau gadget di meja makan. Dalam makan bersama kita juga perlu menciptakan suasana yang hangat, mulailah percakapan ringan, seperti membahas momen terbaik hari itu atau rencana akhir pekan.

Di tengah dunia yang semakin sibuk, makan bersama keluarga adalah momen langka yang harus dihargai. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh bagi perkembangan anak. Seperti kata pepatah, “Keluarga yang makan bersama, tetap bersama.” Jadi, mari kita jadikan meja makan sebagai ruang untuk cinta, tawa, dan cerita.

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here