Pelepasan 28.512 ekor ayam hidup yang dimuat kedalam 6 kontainer itu dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI Agung Suganda serta para petinggi PT Japfa Comfeed di pelabuhan Sri Payung Kijang Lama, Kota Tanjungpinang, Senin (6/10) sore. Foto oleh SIjoritoday.com/oxy

BINTAN,SIJORITODAY.com – PT Indojaya Agrinusa yang merupakan anak perusahaan PT Japfa Comfeed kembali melakukan ekspor ayam hidup ke Singapura. Pelepasan 28.512 ekor ayam hidup yang dimuat kedalam 6 kontainer itu dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI Agung Suganda serta para petinggi PT Japfa Comfeed di pelabuhan Sri Payung Kijang Lama, Kota Tanjungpinang, Senin (6/10) sore.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyambut baik PT Japfa Comfeed melalui anak perusahaannya PT Indojaya Agrinusa yang melakukan investasi besar di Kepri terutama Bintan dalam bidang peternakan.

Selama ini, kebutuhan ayam dan telur di Kepri masih mengandalkan dari daerah luar, namun masuknya PT Indojaya Agrinusa di Bintan merupakan angin segar bagi Kepri. “Apalagi bisa sampai ekspor, namun memang kita minta untuk prioritas utama pasar lokal dan mereka komitmen,” ungkap Ansar.

Pemerintah daerah sambung Ansar, mendukung upaya PT Japfa Comfeec dalam pengembangan usahanya di Kepri. Ia mengatakan, segala kepeluan termasuk tata ruang wilayah akan dikaji untuk mempermudah perusahaan berkembang dimasa mendatang.

Sementara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI Agung Suganda mengatakan, bahwa kegiatan ekspor ayam hidup ke Singapura oleh PT Japfa Comfeed merupakan upaya yang perlu diapresiasi.

“Kita kementrian sangat mendukung (ekspor), namun kegiatan ini jangan sampai menjadikan kebutuhan untuk loka terganggu,” katanya.

Ditempat yang sama, Vice President Head and Feed Operations Sumatera, Anwar Tandiono atau akrab disapa Acai mengatakan, kegiatan ekspor ini tidak akan mengganggu pasokan untuk kebutuhan lokal.

Ekspor ayam hidup dengan tingkat kematian dibawah 1 persen ke Singapura merupakan pencapaian uar biasa. Kendati demikian, perusahaan tetap membatasi pasokan ayam hidup ke Singapura.

“Permintaan mereka (Singapura) sehari itu kurang lebih 120 ribu ekor, mengapa kita membatasi karena produksi kita saat ini masih terbatas. Dan sesuai permintaan pak Gubernur dan Pak Bupati untuk memprioritaskan kebutuhan lokal dulu,” ungkap Acai.

Namun demikian, dimasa mendatang tidak menutup kemungkinan kegiatan ekspor ke Singapura akan rutin setiap pekannya. “Kalau seluruh kandang dan hasil produksi sudah maksima, kemungkinan setiap minggu kita akan eksport 6 kontainer,” sebutnya. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here