Tenaga Pendidik Tengah Menjalani Rapid Test di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Selasa (12/1) yang lalu.

TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Semenjak ditinggal Rustam, mantan Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, sejumlah pejabat di dinas itu terkesan saling lempar tanggungjawab. Hasil swab 27 guru yang reaktif COVID-19 itu pun kini menjadi misteri.

Kepada wartawan, Susi Pitriani mengaku, hasil swab test 27 guru itu sudah keluar dan telah ditandatangani oleh Hardianto yang kala itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang.

Meski demikian, Susi mengaku tidak dapat membeberkan hasil swab test itu karena tidak memiliki kewenangan dan tidak mendapat persetujuan dari Plt Kadinkes.

“Hasilnya udah ada, udah ditandatangani sama kepala dinas. Mohon maaf saya tidak bisa merilis kalau tak ada perintah dia, saya tidak ada kewenangan,” kata dia, Rabu (20/1).

Namun berbeda yang disampaikan Hardianto Sekretaris Dinkes Tanjungpinang.

Kata dia, ia telah menandatangani hasil swab test 27 guru itu saat ia masih menjabat sebagai Plt Kadinkes Tanjungpinang.

Meski demikian, ia mengatakan, penyampaian hasil swab test tersebut merupakan wewenang dari Susi Pitriani selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang membawahi langsung pelaksanaan swab test.

“Saya sudah teken nama-nama yang udah diperiksa 3 hari yang lalu, tapi data disitu (bidang pencegahan dan pengendalian penyakit-red),” ujarnya.

Ditanyakan terkait hasil swab test yang diperoleh, Hardianto mengaku tidak mengerti dengan keterangan menunggu yang terdapat di laporan hasil swab test itu yang ia tandatangani.

“Disitu ada keterangan masih menunggu, saya tidak mengerti menunggunya yang seperti apa, apakah menunggu dinas pendidikan atau konfirmasi dari Batam,” katanya.

Sedangkan, Nugrah Hemi, Plt Kadinkes Tanjungpinang yang baru menjabat mengatakan, baru sebagian guru yang hasil swab testnya telah keluar.

“Ada sebagian yang sudah (keluar hasil swab nya-red),” bebernya.

Hemi menambahkan, hingga saat ini ia belum mengetahui kapan hasil swab test guru yang sebagian lagi akan keluar.

“Belum tahu,” tambahnya.

Sebelumnya pada Selasa (12/1) yang lalu, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang melakukan rapid test terhadap 241 tenaga pendidik seperti guru, pengawas sekolah serta pengawas protokol kesehatan.

Rapid Test dilakukan itu sebagai persiapan sebelum pelaksanaan belajar tatap muka yang dijadwalkan pada Senin (18/1) yang lalu.

Dinas pendidikan Kota Tanjungpinang terpaksa menunda pemberlakuan belajar tatap muka itu dikarenakan terdapat 27 guru yang reaktif Covid-19.

Penulis : Nuel
Editor : Akok

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here