TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Tanjungpinang mempertanyakan agenda liburan perangkat Setwan DPRD Kepri beberapa waktu lalu di Lagoi, Kabupaten Bintan. Liburan ala perangkat Setwan itu juga mengikutsertakan keluarga dan disinyalir menggunakan anggaran daerah.
Koordinator 1 AMAK Tanjungpinang, Kamsar mengatakan, AMAK sudah melayangkan surat audiensi ke Sekwan DPRD Kepri untuk menanyakan agenda liburan itu. Namun, tidak ada tanggapan sama sekali.
“Menimbulkan tanda tanya mengapa pihak Sekwan enggan menemui pihak mahasiswa,” tuturnya.
Ia menerangkan, tindakan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu bentuk kontrol terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.
Apabila berita yang pernah mencuat ke publik beberapa waktu lalu tidak ada klarifikasi apapun tentu ini dianggap telah terjadi sesuatu hal.
“Jika memang berita tersebut adalah hoaks tentu pihak Sekwan harus memberikan pembenaran yang seharusnya agar tidak menciptakan bias informasi,” sambungnya.
Kamsar menegaskan, AMAK Tanjungpinang akan terus mengawal isu penyelewengan anggaran daerah ini hingga mendapatkan titik terang.
“Setelah surat audiensi tidak digubris maka tentunya kami akan melakukan tindak lanjut terkait dengan permasalahan ini agar kita mendapat kejelasan terkait dengan permasalahan ini,” tutupnya.
Hal senada disampaikan Koordinator 2 AMAK Tanjungpinang, Zulkarnain. Isu yang sempat mencuat ke publik dan tidak ada klarafikasi kebenarannya oleh Setwan DPRD Kepri menimbulkan tanda tanya besar.
“Ternyata tidak ada berita baru ataupun klarifikasi dari pihak Sekwan dari pemberitaan yang melibatkan mereka,” ujar Zulkarnain.
Pihaknya bersama rombongan ingin berkomunikasi dengan pihak Sekwan untuk mendapatkan informasi yang valid dari pemberitaan tersebut.
“Dengan tidak adanya klarifikasi dan tanggapan mengenai surat yang dilayangkan maka kami menduga apa yang dilakukan pihak Sekwan mengenai agenda tersebut benar adanya” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kabag Umum dan Humas Sekretariat DPRD Kepri, Isniani Bayu Wibowo belum bersedia memberikan keterangan.
(*)
Editor: Nuel