YOGYAKARTA,SIJORITODAY.com – Gubernur Kepri H Ansar Ahmad meminta para mahasiswa memperbanyak kegiatan kelompok untuk mendalami berbagai bahasa.
Mulai dari bahasa Inggris, Mandarin dan sebagainya. Serta pelatihan-pelatihan yang bisa menjawab berbagai tantangan era globalisasi 4.0 saat ini.
“Kuasai banyak bahasa, karena banyak buku-buku yang bernas itu di tulis oleh orang-orang luar. Di era digitalisasi 4.0 ini, kita harus siap menjawab tantangan itu. Terus belajar agar tidak tertinggal,” ujar Ansar saat berjumpa mahasiswa Kepri yang berada di Yogyakarta, Sabtu (5/2).
Kunjungan ini sekaligus di sejalankan dengan kegiatan silaturahmi Ansar bersama masyarakat Kepri yang ada di Yogyakarta, dan juga mengukuhkan pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Yogyakarta (IPMKRY).
Dalam kesempatan itu, Ansar di dampingi Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj. Dewi Kumala Sari Ahmad, jajaran staf khusus Gubernur seperti Sarafuddin Aluan, Suyono Sarean dan Basyaruddin Idris. Serta hadir juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri diantaranya Kepala Biro Kesra Aiyub, Kepala Bapenda Reni Yusneli, Kepala BPKAD Venni Meitaria Detiawati, Kepalada BPMD Misni dan Kadis Kominfo Hasan.
Ia mengatakan bahwa kehadirannya di Yogyakarta sebagai bentuk menunaikan amanah, sebagai kepada daerah.
“Saya di lantik sejak Maret 2021, atau baru sekitar 11 bulan. Waktu itu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Pertemuan seperti ini di batasi dengan ketat karena covid-19, dan kali ini kita baru bisa bertatap muka,” kata Ansar.
Ansar berharap pandemi covid19 segera berakhir di Kepri dan bisa segera beralih menjadi endemi dengan tatanan kehidupan sosial new normal.
Untuk para mahasiswa, ia juga akan terus berupaya memberikan perhatian lebih yang sedang belajar di manapun saat ini. Dengan harapan nantinya bisa menjadi kader daerah yang bisa di andalkan untuk mewujudkan pembangunan di daerah.
“Ini merupakan etape awal bagi adik-adik semua membekali diri. Perbanyak ilmu dan wawasan dari sekarang. Belajar tanpa wawasan tidak akan cukup. Kepri butuh tenaga kerja ahli yang tidak sedikit untuk mengelola berbagai potensi kekayaan alam yang ada. Makanya sungguh-sungguhlah belajar,” pesannya. (prb)
Redaktur : Desi