PEKANBARU,SIJORITODAY.com – Wali Kota Pekanbaru Firdaus, ST.MT menaja Konferensi Pers bertema Pencapaian Firdaus-Ayat mewujudkan Pekanbaru Smart City Madani di Aula Lt. 6 Gedung Utama Perkantoran Tenayan Raya, Jumat (25/3/2022).
Wali Kota di dampingi Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan El Syabrina, dan Kepala Bidang Pengelolaan dan Layanan Informasi dan Komunikasi Publikasi Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Pekanbaru Mawardi Zakaria.
Pada tahun 2022 ini, genap 10 tahun dengan 2 periode masa kepemimpinanan Firdaus-Ayat menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota memimpin Kota Pekanbaru dengan Visi dan Misi mereka dalam membangun Kota Pekanbaru.
Pada priode Pertama (2012-2017) kepemimpinannya, Firdaus-Ayat menetapkan Visi Pekanbaru Metropolitan Madani, yang mana telah tercapai dengan indikator.
Pesatnya pembangunan peningkatan jalan dan jalan baru, pembinaan Mesjid Paripurna, perhatian insentif guru MDTA, serta pelayanan publik yang tercapai dengan baik dengan perkembangan penduduk yang dulunya berjumlah +/_ 800 ribu jiwa ditahun 2012 yangmana saat ini berjumlah +/- 1,2 juta jiwa.
Dipriode kedua ini (2017/2022), Firdaus-Ayat juga sukse mewujudkan visinya yaitu, Pekanbaru Smart City Madani. Hal ini dapat dilihat dan diukur dari kebutuhan dasar masyarakat JALITA (Jalan, Listrik, Air, Transportasi, dan Telekomunikasi.
“Pembangunan jalan baru beserta peningkatan jalan, dan di bangunnya jalan ring road, penyedian air bersih juga berjalan degan baik melalui skema KPBU SPAM,” ujar Firdaus.
Dikatakan juga, dalam catatan Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa sistem pengelolaan transportasi di Kota Pekanbaru adalah salah satu yang terbaik di Indonesia, dan dalam telekomunikasi di Kota Pekanbaru sudah menyeluruh, dan tidak ada black spot/kosong jaringan.
“Dulu kita sering mengalami mati lisrik bergilir, tapi sejak dibangunnya PLTU/PLTG, kita sudah jarang mengalami mati listrik secara bergilir, juga sebelum tahun 2012, jumlah armada Trans Metro Pekanbaru hanya berjumlah 20 unit, sekarang sudah berjumlah 100 unit, dan telah ada koridor menjangkau wilayah Pekan Sekawan,” ungkap Firdaus.
“Di bidang kesehatan sudah banyak berdiri rumah sakit, seperti rumah sakit Madani yang merupakan rumah sakit rujukan pemerintah, dan rumah sakit swasta dan klinik lainnya yang di bangun oleh pihak swasta, serta peningkatan status 28 Puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap, ” tambahnya.
Semua indikator pembangunan itu, Firdaus mengatakan bahwa keterbatasan APBD pemerintah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran, dan yang paling berperan membangun kota ini adalah pelaku usaha/investor dengan menciptakan kepemimpinan yang sejuk, iklim investasi yang nyaman dan aman serta aktif melakukan lobi- lobi keberbagai pihak, baik tingkat nasional maupun tingkat Asia yang dalam hal ini, seperti untuk pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang dapat menyerab 150 ribu tenaga kerja nantinya.
“Dari APBD kita hanya mampu 10% untuk membangun kota Pekanbaru, yang paling berperan itu adalah pelaku usaha atau investor yangnana kita secara aktif melobi mereka ditingkat nasional maupun Asia. Oleh karena itu, iklim investasi yang aman dan nyaman harus tetap dijaga,” turur Firdaus.
Ditambahkan Firdaus perparkiran sudah dikelola dengan pola BLUD. Sistem pembayarannya pun sudah dengan sistem uang elektronik. Tak ada lagi alasan tidak bisa bayar parkir, dan ini juga bisa meminimalisir kebocoran anggaran perparkiran di Pekanbaru.
Perpustakaan digital, dan pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak. Semua sudah bisa di akses dengan mudah dan sangat smart. Itulah salah satu indikator Smart City Madani.
Di akhir acara ini juga di katakannya, kita sudah membina 100 rumah ibadah Masjid Paripurna yang mana imamnya/manajemennya diberi gaji dari APBD Kota Pekanbaru. (Adv/Superleni)
Editor : Riandi