BATAM, SIJORITODAY.com – Fenomena hujan es dinilai cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Batam, Suratman kepada Sijoritoday, Selasa (29/3) sore.
Menanggapi fenomena hujan deras disertai butiran es terjadi di kawasan Dapur 12, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepri, Selasa (29/3/2022) siang.
Warga pun mengabadikan fenomena alam langka yang terjadi di Batam tersebut degann ponsel dan beredar luas di media sosial Facebook.
Dituturkannnya, berdasarkan pantauan dari citra radar cuaca bahwa terdapat kumpulan awal yang berpotensi hujan lebat di Pulau Batam. Khususnya bagian Selatan dan Barat Daya.
“Warna oranye menunjukkan potensi awan hujan yg tinggi atau temperatur awan yg lebih dingin dari yang lain,” paparnya.
Suratman menuturkan, kejadian hujan lebat disertai es dan kilat serta petir maupun angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi.
Biasanya dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Indikasi terjadinya hujan lebat disertai es biasanya, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi.
Ditunjukkan nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis – lapis).
Diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu atau bahkan hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba – tiba.
Apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
Jika 1 – 3 hari berturut – turut tidak ada hujan pada musim pancaroba, maka ada indikasi potensi hujan lebat pertama kali turun.
Diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak. (prb)
Editor : Liza