TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Pembatasan mobilitas sapi dari Lampung dan Kuala Tungkal Jambi berdampak pada melonjaknya harga daging sapi segar di Kepri khususnya Kota Tanjungpinang.
Kabid Stabilisasi Harga Disperdagin Kota Tanjungpinang, Muhammad Endy Febri mengatakan, harga daging sapi kini mencapai Rp170 ribu per kilogram melonjak dari harga normal Rp145 ribu per kilogram nya.
“Hal ini terjadi karena pedagang sapi belum bisa mendatangkan sapi dari luar provinsi, sampai saat ini izin lintas sapi antar provinsi masih belum boleh,” katanya dalam rapat koordinasi dengan distributor-distributor dan OPD terkait, Selasa (7/6/2022).
Endy menjelaskan, stok sapi di pedagang saat ini tinggal 18 ekor dan diperkirakan cukup memenuhi kebutuhan daging potong hingga Idul Adha 2022.
Untuk antisipasi ketersediaan daging sapi segar ini, pedagang akan memanfaatkan sapi betina yang sudah tidak produktif.
“Selain 18 ekor, sapi betina yang tidak produktif sebagai antisipasi ketersediaan daging sapi segar di pasar, sekarang masih di data berapa jumlahnya,” jelasnya.
Selain sapi potong, harga kebutuhan dapur seperti cabai rawit mengalami kenaikan menjadi Rp78 ribu per kilogram dari Rp50 ribu per kilogram. Sementara cabai merah Rp70 ribu per kilogram naik dari Rp48 ribu per kilogram.
Kenaikan-kenaikan itu terjadi dikarenakan harga pupuk secara nasional mengalami kenaikan yang signifikan.
Untuk antisipasi, kata dia, pihaknya bersama Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) akan memaksimalkan petani-petani lokal yang ada di Tanjungpinang.
“Untuk itu dalam rapat yang dihadiri oleh DP3, Bulog dan pihak terkait lainnya, kita akan mencari solusi dan bagaimana tindakan ke depannya,” tambahnya. (*)
Editor: Nuel