BATAM,SIJORITODAY.com – Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin meminta Pemprov Kepri menyiapkan lahan 1.000 hektar sebagai kawasan pertanian dan peternakan terpadu.
Wahyu menuturkan, Kepri sangat rentan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pokok karena tidak termasuk daerah penghasil komoditi pertanian dan dan peternakan.
Melalui kawasan terpadu, Wahyu optimis Kepri akan swasembada pangan minimal 30 persen dan mengurangi ketergantungan dari daerah lain.
“Bintan, Karimun, Lingga, Natuna & Barelang Batam cocok jadi salah satu kawasan pertanian dan peternakan terpadu,” katanya, Rabu (22/6/2022).
Anggota Fraksi PKS itu menerangkan, kawasan terpadu harus dikelola oleh para petani dan peternak yang dikoordinir langsung oleh BUMD Kepri.
Dengan keterlibatan BUMD, akan ada sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru dari pertanian dan peternakan.
Selain itu, kawasan ini juga bisa menjadi destinasi wisata dan sumber PAD dari sektor pariwisata.
“Berikan kewenangan pengelolaan kepada petani dan peternak, terus semua yang koordinir adalah BUMD. Sehingga ada PAD yang masuk melalui BUMD,” ucapnya.
Wahyu pun meminta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan segera menyiapkan grand design kawasan pertanian dan peternakan terpadu.
Grand design harus memuat perencanaan pengembangan berkelanjutan dan dibahas bersama Komisi II.
“Kepri harus punya grand design swasembada pangan dalam satu kawasan,” pintanya.
Penulis: Bora
Editor: Nuel
Baca Juga : Selain Cabai, Bahan Pokok Ini Juga Naik Tajam