
BINTAN,SIJORITODAY.com – – Faktor cuaca buruk di pesisir kawasan wisata Lagoi menyebabkan iven internasional Bintan Regatta, batal digelar. Padahal, peserta dari berbagai belahan dunia sudah siap melakukan balap kapal layar di lautan.
Bintan Regatta rencananya akan digelar 27 s.d 28 Januari 2023 di pesisir laut Pantai Lagoi Bay. Namun, kondisi gelombang tinggi disertai hembusan angin kencang terpaksa iven perdana ini batal untuk digelar.
Padahal, dengan adanya iven internasional bahari ini bisa lebih mengenalkan wisata Bintan ke kanca dunia. Targetnya, para peserta Bintan Regatta akan menjadi ambasador untuk mempromosikan potensi wisata Bintan ke mata wisatawan dunia.
GGM PT BRC Lagoi, Abdul Wahab menerangkan, ide pelaksaan Bintan Regatta tercetus dari potensi bahari di pesisir pulau Bintan yang begitu besar. PT BRC kata dia, terus berupaya berinovasi menciptakan iven internasional agar Bintan menjadi semakin terkenal dimata dunia dan menjadi daerah tujuan wisata dunia.
Bintan Regatta sambungnya, merupakan kegiatan kompetisi perahu layar yang menggabungkan unsur kompetisi bidang bahari yang sarat dengan adventure wonders untuk tujuan hobi serta rekreasi.
Kompetisi kapal layar ini mempertunjukkan kemampuan teknik navigasi, membaca arah angin, manuver, serta kerjasama tim yang baik dibawah kendali seorang nahkoda kapal yang handal.
“Kita bekerjasama dengan Changi Sailing Club atau asosiasi kapal layar di Singapura untuk membawa kompetisi ini untuk pertama kalinya ke Pulau Bintan,” terangnya Minggu (29/1) kemarin.
Namun karena faktor cuaca buruk, iven perdana itu terpaksa harus dibatalkan. Wahab menyampaikan, pihaknya berkoordinasi dengan otoritas kelautan seperti TNI AL, Satpolairud Polres Bintan, Basarnas dan otoritas kelautan lainnya termasuk dengan Changi Sailing Club.
“Dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan, maka iven Bintan Regatta harus kami batalkan,” timpal Wahab.
Ia menambahkan, lomba kapal layar Bintan Regatta sudah diikuti 6 kapal layar dengan nahkoda serta awak kapal yang berasal dari Jerman, Australia, Inggris, Belanda, Amerika, Prancis, Portugis, Lithuania, Selandia Baru, Myanmar, Hongkong serta Singapura.
Masing-masing kapal layar memiliki empat hingga delapan orang awak kapal. Kapal layar itupun memiliki nama-nama yang unik seperti Silhoutte, Olmeto, Minx, Waka Tere, Ikaroa serta Bula.
Wahab menyakini, dengan semakin banyaknya iven internasional maka Bintan akan menjadi daerah tujuan turis asing dari berbagai belahan dunia. Salah satunya iven Bintan Regatta yang diyakini mampu menggaet turis asing yang hobi dengan wisata bahari di Pulau Bintan.
Berbagai persiapan sudah dilakukan mulai dari penampilan permainan rakyat perahu jong. Permainan khas Melayu di pesisir pulau Bintan ini akan menjadi hiburan bagi peserta Bintan Regatta sekaligus memperkenalkan kebudayaan yang ada di Pulau Bintan.
“Tetapi karena faktor cuaca daerah kita yang buruk selama beberapa hari ini, iven perdana Bintan Regatta harus kita batalkan. Semoga bisa kita agendakan kembali,” terang Wahab.
Destinasi wisata Bintan Resorts yang terletak di pesisir utara Pulau Bintan dan kondisi cuaca bulan Januari yang identik dengan berhembusnya angin utara, menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas kapal layar.
“Potensi ini dinilai sangat tepat dan menjadikan destinasi wisata Bintan Resorts sebagai sport tourism bertaraf internasional, akan semakin beragam,” ujar Abdul Wahab. (oxy)