BINTAN,SIJORITODAY.com – – Kelangkaan minyak goreng kemasan Minyakkita, sempat terjadi dibeberapa daerah termasuk di Kepri. Hal ini yang menjadi perhatian pemerintah saat rapat koordinasi pengendalian inflasi secara daring bersama Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Ketahanan Pangan Nasional, Kementrian Perdagangan RI serta TNI-Polri, Senin (13/2).
Namun, kehebohan soal langkanya Minyakkita tidak terjadi didaerah Kabupaten Bintan. Bupati Bintan Roby Kurniawan menyebutkan, pasokan Minyakkita selalu dijaga agar tidak terjadi kelangkaan.
“Kemarin datang 80 ton. Kita terus jaga pasokannya agar stabil,” ungkap Roby di Kantor Bupati Bintan.
Dalam waktu dekat kata dia, pasokan Minyakkita ke Kabupaten Bintan akan datang kembali. Dengan begitu, ketersediaan Minyakkita dipasaran akan terjaga dan harganya bisa terus stabil.
“Kita minta Satgas Pangan dan Satgas Minyak Goreng kita untuk terus melakukan upaya-upaya intervensi agar harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat kita bisa terus stabil,” terangnya.
Roby menyinggung soal inflasi daerah Kabupaten Bintan yang masih mengacu dengan inflasi di Kota Tanjungpinang. Kata dia, inflasi Kota Tanjungpinang cenderung turun dibandingkan inflasi nasional 5,28 persen.
“Memang kita belum ada data reel soal inflasi, kita masih mengacu dengan Kota Tanjungpinang. Tapi inflasi Kota Tanjungpinang itu jauh dibawah inflasi nasional yaitu 4,04 persen,” sebutnya.
Terakhir, Roby menjelaskan, kedepannya setiap rumah tangga di Kabupaten Bintan akan didorong untuk mandiri dalam memproduksi kebutuhan pokok terutama cabai. Ia mengatakan, setiap rumah akan diajak menanam pohon cabai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Nanti kita minta kepala desa dan dinas terkait untuk melakukan pendataan terhadap potensi daerah di Kabupaten Bintan. Agar produksi mandiri rumah tangga ini bisa kita jalankan,” timpalnya.
Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kemendagri, Kementrian Perdagangan memaparkan jika kelangkaan Minyakkita disebabkan banyaknya stok yang tidak tersalurkan. Hal ini dikarenakan monopoli pendistribusian Minyakkita yang dilakukan oleh satu perusahaan.
Upaya pemerintah dalam pengendalian minyak goreng diantaranya larangan penjualan online link penjualan Minyakkita melalui marketplace sudah di take down, pembatalan kuantitas penjualan maksimal pembelian minyak goreng curah ditingkat eceran maksimal 10 Kg dan maksimal pembelian Minyakkita ditingkat eceran 2 liter serta larangan bundling.
Fokus pemerintah dalam pengendalian inflasi selain masalah minyak gorengm, beras medium dan premium serta gula pasir konsumsi yang diwaspadai kenaikan harganya. Sementara komoditas seperti telur ayam ras dan daging ayam ras cenderung mengalami penurunan sementara komoditas daging cenderung stabil. (oxy)