Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau, La Ode Faisal saat mendampingi tim USAID Kolektif berdiskusi dengan para nelayan dan kelompok ekowisata.

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Tim The United States for International Development (USAID) Kolektif (Konservasi Laut Efektif) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel CK Tanjungpinang, Selasa (7/3/2023).

FGD turut dihadiri Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri, OPD Kabupaten/Kota, dan pemangku kepentingan lainnya.

Plt Kepala DKP Kepri, La Ode Faisal mengatakan, FGD itu merupakan bagian dari sosialisasi, apalagi terdapat tiga daerah di Kepri yakni Bintan, Tambelan, dan Anambas yang mendapat pendampingan dari USAID Kolektif

Pendampingan tersebut berhubungan dengan pengelolaan kawasan konservasi yang melibatkan masyarakat setempat.

“Program kolektif ini mendampingi masyarakat mengelola kawasan konservasi yang ada,” katanya, Rabu (8/3/2023).

Usai FGD, tim USAID Kolektif dan DKP Kepri melakukan survei ke pelestari penyu, UKM perempuan, POKMASWAS, dan wisata ekowisata di Pulau Mapur, Rabu (8/3/2023).

Besok, Kamis (9/3/2023), tim pun akan melanjutkan survei ke kelompok ekowisata mangrove dan kelompok nelayan di Desa Pengudang.

La Ode menuturkan, kunjungan survei ini untuk berdiskusi dengan masyarakat setempat dan melihat potensi yang ada.

“Tim USAID Kolektif sudah berdiskusi dengan masyarakat setempat dan menggali potensi,” tuturnya.

Diketahui, tim USAID Kolektif akan memberikan pendampingan kepada masyarakat selama 5 tahun untuk mengelola potensi perikanan.

Pendampingan akan dibarengi dengan pelatihan-pelatihan sehingga memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.

“Mereka akan dilatih bagaimana mengelola kawasan konservasi supaya mereka dapat pendapatan alternatif di kawasan itu,” ujarnya.

La Ode berharap, dengan kehadiran USAID Kolektif, masyarakat bisa menjadi pengawas di kawasan konservasi.

Kawasan konservasi yang terjaga akan menjaga kelestarian ikan, karbon, dan oksigen.

“Diharapkan masyarakat menjadi pengawas di kawasan konservasi,” harapnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here