
BINTAN,SIJORITODAY.com – – Pembangunan Tugu Sentra Industri Kerupuk yang menghabiskan Rp 500 juta lebih di Simpang Korindo Kijang Kelurahan Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur, kerap rusak. Padahal, pembangunannya baru selesai Desember 2022 lalu.
Rusaknya sejumlah ornamen tugu tersebut dilaporkan karena ulah ‘tangan jahil’, bahkan laporannya sudah sampai ke Bupati Bintan.
Saat dikonfirmasi, Bupati Bintan Roby Kurniawan menerangkan jika laporan yang ia terima rusaknya tugu tersebut karena kesengajaan. “Menurut laporan, katanya ada yang sengaja merusak,” ungkap Roby, Senin (13/3).
Untuk memastikan itu, Roby pun sudah memerintahkan kepada Dinas Koperasi, Usaha mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Bintan untuk memasang kamera pengawas CCTv disekitar pertigaan jalan tersebut.
“Jangan sampai setelah dipasangi CCTv, nanti malah tumbang bukan karena orang yang merusaknya,” ucap Roby, sembari berkelakar.
Namun, jika benar rusaknya bangunan itu disebabkan ‘tangan jahil’, Roby menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada penegak hukum. Roby pun meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset daerah tersebut.
Pantauan dilapangan, struktur ornamen huruf dibagian tugu tersebut dibuat lebih tipis dari biasanya. Dimensi ornamen yang dibuat menggunakan adukan semen itu juga terlihat tidak seimbang, sebab antara ketebalan dan ketinggiannya tidak sesuai.
Hasil pengamatan langsung, tinggi huruf pada tulisan ‘Sentra Industri Kerupuk’ sekitar 50 cm dengan ketebalan tak jauh berbeda dari bungkusan rokok. Saat dipegang, strukturnya tak terasa begitu kokoh.
Biasanya, penggunaan dimensi semacam itu dipasang menempel pada bagian dinding bangunan. Pemandangan serupa juga terlihat pada tulisan ‘Sungai Lekop’ yang berwarna-warni, ketebalan ornamennya pun tak seimbang dengan ketinggian hurufnya.
Sebelumnya diberitakan, DKUPP Bintan membangun tugu kerupuk di simpang Korindo Kelurahan Sei Lekop Kecamatan Bintan Timur dengan menghabiskan setengah miliar lebih. Pengerjaan proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 itu dikerjakan CV Tenan Jaya dan selesai pada Desember 2022 lalu.
Namun sayangnya, bangunan Rp 500 juta lebih dipertigaan jalan raya itu sering rusak. Kepala DKUPP Bintan Asy Syukri menjelaskan, pembangunan tugu sentral kerupuk di simpang Korindo Sei Lekop itu menggunakan DAK tahun 2022 dengan nilai Rp 500 juta lebih.
“Total itu ada Rp 900 juta lebih, untuk tugu Rp 500 juta lebih dan gerbang Rp 400 juta lebih,” terangnya.
Terkait kerusakan sejumlah ornamen tugu dikatakannya, masih tanggung jawab kontraktor pelaksana. “Ini masih masa pemeliharaan, sehingga masih tanggungjawab kontraktor yang melaksanakan,” katanya.
Disinggung mengenai ornamen tulisan pada tugu yang tidak proporsional lantaran bentuknya yang ramping sehingga rawan ‘roboh’. Asy Syukri mengklaim jika pembangunannya sudah sesuai dengan spek yang diharuskan.
“Bahkan BPK sudah melakukan pemeriksaan keabsahan administrasidan, volume kegiatan dan sudah sesuai,” ungkap mantan Camat Teluk Bintan itu.
Masih katanya, ornamen yang roboh bahkan hilang bisa saja disebabkan ‘tangan usil’ yang diduga sengaja merusaknya. Namun, pihaknya tak ingin berandai-andai. Yang jelas, semua kerusakan masih tanggungjawab pihak kontraktor yang melaksanakan pembangunan tersebut. (oxy)