
BATAM,SIJORITODAY.com – Anggota DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin menggelar reses di Bukit Kemuning Sei Beduk, Tanjung Piayu, Sei Beduk, Kota Batam.
Kehadiran politisi PKS itu disambut sumringah oleh warga yang rindu dengan perubahan dan perbaikan fasilitas publik, khususnya jalan raya.
Kepada Wahyu, warga mengeluhkan kondisi jalan S Parman yang berlubang dan berpotensi terjadi kecelakaan.
Jalan ini sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat akibat bencana longsor dampak hujan deras belum lama ini.
Dampaknya, sudah 3 pekan aktivitas wisata kuliner di Piayu Laut pun terhenti akibat sepinya pengunjung yang tidak bisa melintas.
Warga pun berharap agar Wahyu Wahyudin mengadvokasi keluhan warga dan menyampaikannya ke Gubernur Ansar Ahmad.
Sebagaimana diketahui, jalan S Parman merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Muka Kuning ke Piayu Laut.
“Tolong pak Wahyu, kasihan ekonomi kita tidak jalan. Kita sudah terisolir pak, mobil tak bisa lewat,” ucap Sulaiman salah satu warga Bukit Kemuning.
Menanggapi keluhan warga itu, Wahyu pun akan mengusulkannya dalam Musrenbang Provinsi yang akan digelar bulan ini.
Ketua Komisi II DPRD Kepri itu berharap agar jalan S Parman segera diperbaiki, apalagi wisata kuliner di Piayu Laut menjadi sepi akibat mobil yang tidak bisa melintas.
Selain perbaikan jalan, Wahyu juga akan mengusulkan perbaikan menyeluruh aliran drainase di Bukit Kemuning.
“Mereka kasihan, sudah lah terisolasi kemudian usaha tak jalan, padahal setiap hari banyak warga ke sana menikmati seafood. Saya dalam Musrenbang Maret akan mengusulkan ini untuk segera diperbaiki,” katanya.
Wahyu menerangkan, selain faktor hujan, kerusakan jalan S Parman juga disebabkan truk besar pengangkut material tanah. Menurutnya, tonase muatan truk melebihi kemampuan jalan.
Lebih lanjut, Anggota DPRD Dapil Bulang, Galang, Nongsa, dan Sei Beduk itu juga meminta agar pemerintah memeriksa izin aktivitas pengerukan tanah itu.
“Jalan Sp Panbil Muka Kuning-Piayu Laut itu berlubang karena dilalui truk besar pengangkut tanah yang izinnya nggak jelas,” tuturnya.
Wahyu pun meminta dukungan dan doa warga Bukit Kemuning agar usulan perbaikan jalan masuk dalam Musrenbang Provinsi Kepri.
Jika sudah diperbaiki, ia berharap agar truk pengangkut tanah yang berizin menyesuaikan tonase muatan sesuai dengan kemampuan badan jalan.
“Semoga usulan kita gol di Musrenbang, kalau sudah diperbaiki, harus ada aturan tonase. Itu jalan juga berdebu, perusahaan harus pastikan kendaraan yang keluar dari area galian bersih, sehingga pengendara tidak kena debu,” harapnya. (*)
Editor: Nuel