Menkumham RI Yasona Laoli menyerahkan HKI kepada salah satu Owner Sentra Kerupuk di Gedung Daerah, Selasa (4/7) kemarin. Foto Dokumentasi Diskominfo Bintan

BINTAN,SIJORITODAY.com – – Produksi kerupuk dari Sentra Kampung Kerupuk Modern (Kampung Keren) Kelurahan Sei Lekop terus menunjukkan eksistensinya. Setelah dilakukan revitalisasi ruang produksi, kapasitas produksi terus mengalami peningkatan.

Produk olahan itu pun kini sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Merek Komunal dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. Sertifikat tersebut langsung diserahkan Menkumham RI Yasona Laoli yang turut disaksikan Gubernur Kepri pada ajang IP Tourism 2023 di Gedung Daerah Provinsi Kepri.

Pada moment Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kemenpan-RB, keberadaan kampung kerupuk ini sukses memikat hati Tim Panel Independen yang melakukan penilaian khususnya pada sektor pemecahan masalah kebutuhan dasar perekonomian seperti kemiskinan dan tenaga kerja.

Bahkan dalam prosesnya sekarang, beberapa produk kerupuk ikan yang dihasilkan cukup rutin dikirimkan ke negara tetangga seperti Malaysia. Produksinya yang eksis untuk diekspor itu pun menjadi modal untuk memasarkan produk lokal Bintan ke seluruh penjuru dunia.

“Rutin kalau kirim ke Malaysia, jumlahnya masih kisaran 50 kg perbulan,” kata Owner Kerupuk IK Berkah, Ika Habiati, kemarin.

Senada dengan itu, Owner Kerupuk Tiga Warna, Ratna juga mengungkapkan melalui reseller yang ada saat ini produknya telah dapat dinikmati negara tetangga.

“Sudah dipasarkan juga sampai ke sana. Di Lagoi produk kami dipasarkan untuk oleh-oleh wisatawan mancanegara, lewat sana juga kami punya dipasarkan di daerah Tanah Merah Singapura,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Bintan memang sangat serius mengembangkan sentra olahan ini. Sebagai upaya untuk mendukung ekspor yang lebih besar, pemerintah juga membuka akses bagi pelaku IKM untuk lebih dikenal melalui Alibaba.com.

Hal ini pun didukung dengan disiapkannya 5 dapur produksi yang memiliki standart HACCP sehingga produk yang dihasilakan siap ekspor.

Pengembangan berbagai produk kerupuk berbahan dasar ikan ini diharapkan dapat terus dikenal secara luas. Untuk saat ini dominasi buyer (pembeli) terbesar berasal dari Provinsi Riau dan Kota Batam. Permintaan kerupuk juga berasal dari Pulau Jawa, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah pulau-pulau di Provinsi Kepulauan Riau. (oxy)

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here