Wakil Kepala SMAN 2 Tanjungpinang Bidang Kesiswaan, Maryanto saat ditemui di SMAN 2 Tanjungpinang, Jum'at (14/7/2023). F:Sijoritoday.com/ Immanuel Patar Mangaraja Aruan

TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – SMAN 2 Tanjungpinang mengupayakan mengakomodir 250 siswa untuk masuk ke SMAN 2 Tanjungpinang tanpa melalui sistem PPDB online.

Ratusan siswa itu dikumpulkan dan dibagi dalam 5 gugus yang setiap gugusnya berisi sekitar 50 orang siswa untuk menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Meskipun begitu, ratusan siswa tersebut masih dipisah dari para siswa yang diterima secara resmi di SMAN 2 Tanjungpinang.

Wakil Kepala SMAN 2 Tanjungpinang Bidang Kesiswaan, Maryanto mengaku, pihaknya belum menerima ratusan siswa tersebut. Namun kesemuanya masih diakomodir untuk melakukan masa pengenalan sekolah.

Kepala SMAN 2 Tanjungpinang juga telah mengusulkan penambahan Rencana Daya Tampung (RDT) ke Dinas Pendidikan Kepri.

“Kita belum ada keputusan seperti apa mereka, karena kita juga harus melihat kemampuan sekolah kita,” katanya, Jum’at (14/7/3023).

Tahun ini SMAN 2 Tanjungpinang mendapatkan kuota sebanyak 13 Rombel yang sesuai standar seharusnya hanya diisi oleh 36 siswa setiap Rombel nya.

Jika ada penambahan 250 siswa tidak resmi, kapasitas ruang kelas akan mencapai 55 siswa.

“Ini jadi permasalah setiap tahunnya, karena banyak yang memaksa untuk masuk ke SMAN 2 Tanjungpinang,” ujarnya.

Kejadian serupa juga terjadi di SMAN 1 Tanjungpinang yang juga memiliki kelebihan lebih dari 100 orang siswa.

Di sekolah ini bahkan ada penambahan rombel, meskipun mereka kekurangan ruang kelas.

Di sisi lain, SMAN 3 Tanjungpinang menjadi sekolah yang terdampak ditinggal oleh siswa. Sekolah tersebut hanya menerima 19 orang siswa baru untuk tahun ajaran 2023/2024.

Kondisi ini tentu berbeda dari tujuan awal pemerintah yang ingin menyamaratakan kualitas pendidikan di setiap sekolah.

Adanya siswa yang masuk tanpa jalur resmi tentu akan membuat tidak optimalnya proses pembelajaran di satuan pendidikan.

Selain itu, proses tersebut juga membuat sistem penerimaan siswa baru tidak lagi bersih karena adanya proses yang tidak transparan.

Maryanto menambahkan, orang tua dari ratusan siswa itu tetap ngotot memasukkan anaknya ke SMAN 2 Tanjungpinang.

Para orang tua beralasan bahwa SMAN 2 Tanjungpinang memiliki fasilitas yang lengkap dan berprestasi.

“Kebanyakan orang tua lebih yakin dengan fasilitas yang ada di SMAN 2 Tanjungpinang, apalagi diberitakan kalau SMAN 2 Tanjungpinang banyak prestasi,” tambahnya.

Penulis: Nuel

Print Friendly, PDF & Email

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here