TANJUNGPINANG, SIJORITODAY.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjungpinang menggelar demonstrasi pasca terbitnya rencana kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) di Tugu Proklamasi, Tanjungpinang, pada Sabtu, (22/07/2023).
HMI menyayangkan kebijakan tersebut karena akan merugikan masyarakat khususnya bagi golongan menengah kebawah, ditambah lagi keputusan tersebut disetujui oleh Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Randy Rizky mengatakan, parameter kebijakan tersebut dinilai tidak jelas dan hanya membebani masyarakat.
Randy membandingkan, pelabuhan punggur Batam saja, yang infrastruktur pelayanannya lebih baik dari SBP, tidak menaikkan tarifnya.
“Kalau memang ingin menaikkan tarif, seharusnya pelabuhan Sri Bintan Pura meningkatkan infrastrukutr pelayanannya terlebih dahulu bukan tarifnya, logikanya terbalik,” ujar Randy dalam orasinya.
Senada dengan itu, Ketua Umum HMI Tanjungpinang-Bintan, Muhammad Ade W merasa langkah kebijakan tarif pas masuk ini minim keterbukaan informasi.
“Sekarang Pelindo bilang ini sudah penuh pertimbangan bahkan studi banding ke makassar mengenai harga. tapi darimana dasar kenaikannya ? masyarakat bingung. Kerugian apa yang dialami pelindo sehingga harus menaikkan tarif ? apakah ada penurunan mobilitas pada tahun 2023 ini ? saya rasa pandemi udah ga ada, bahkan PPKM saja sudah dicabut,” terang Ade.
Usai aksi, HMI berkeliling di Tugu Sirih untuk meminta tanda tangan petisi masyarakat berkenaan dengan penolakan kenaikan tarif tersebut.
Penulis: Nuel