
TANJUNGPINANG,SIJORITODAY.com – Meski telah berusia 70 tahun, Damin masih bersemangat berjualan kue putu bambu di Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batu 5 Atas, Kota Tanjungpinang.
Damin pun masih kuat mengayuh sepeda miliknya untuk berjualan putu bambu tepatnya di depan klinik Bintan Philia. .
Saat berjualan, kakek yang sudah memiliki enam orang cucu ini lihai menyediakan pesanan pelanggannya.
“Pesan berapa mas?,” tanyanya kepada pelanggan sembari meracik adonan ke dalam cetakan bambu miliknya.
Saat berbicang-bincang, Damin bercerita bahwa sudah puluhan tahun berjualan putu bambu.
Dari berjualan putuh bambu, ia membiayai dan menyekolahkan anaknya hingga sukses.
“Sekarang ke enam anak saya sudah bekerja, dan sudah menikah semua. Saat ini saya tinggal sama istri saya, tidak jauh dari sini,” ujarnya.
Dengan suara khas seperti suara seruling dari kukusan, seolah menjadi magnet untuk memanggil pembeli. Pembeli pun silih berganti datang menghampirinya.
Diselah-selah kesibukannya melayani pembeli, Damin bercerita bahwa dulunya dirinya berjualan pikulan berkeliling Tanjungpinang. Setelah itu, mulai beralih menggunakan sepeda hingga saat ini.
“Dulunya saya berkeliling jualan sambil memikul. Tapi sekarang sudah menggunakan sepeda. Dengan usia yang tidak mudah ini juga, saya memutuskan untuk mangkal disini,” ucapnya.
Damin juga menjelaskan, bahwa saat ini dirinya berjualan dari pukul 16.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib malam.
“Kalau untuk rejeki alhamudilah ada saja, mangkal disini. Meski tidak setiap hari laku, tapi lumayanlah untuk memenuhi kebutuhan saya dan istri sehari-hari,” jelasnya.
Bagi yang belum pernah mencobanya, kue putu bambu ini merupakan jajanan jadul yang ternyata sampai saat ini pun masih eksis.
Kue ini terbuat dari adonan tepung beras, dengan warna hijau yang khas dan dicampur air garam.
Di dalamnya ada isian berupa gula merah. Sedangkan cara penyajiannya, diberi taburan parutan kelapa diatasnya yang sudah dikukus.
Makanan kukusan ini dinamakan putu bambu, karena cetakannya yang menggunakan bambu.
Adonan yang sudah dimasukkan bambu lalu dikukus dengan posisi berdiri.
Tempat pengukusan juga cukup unik, yang terbuat dari alumunium berlubang yang diletakkan di atas dandang atau tempat merebus air. Uap air mendidih akan keluar melalui lubang.
Adonan pada bambu biasanya akan diletakkan dengan posisi berdiri tepat di atas lubang, sehingga bisa matang sempurna.
Soal rasa, putu bambu memiliki rasa yang lezat. Gurihnya adonan tepung beras berpadu sempurna dengan manisnya gula merah sebagai isiannya.
Penulis: Nuel